skip to main | skip to sidebar

Pages

  • Home
  • FILKOM
  • Linkedin Shelly

Shelly Gustika Septiani

Topik Tema dan Judul Dalam Bahasa Indonesia

10/30/2010 06:43:00 PM | Publish by Shelly Gustika Septiani


Definisi

Topik:

Topik dalam dunia tulis menulis bebarti topik merupakan pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan suatu artikel. Ciri utama dari topik adalah cakupannya atas suatu permasalahan masih bersifat umum dan belum diuraikan secara lebih mendetail.

Tema:

Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pokok yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Dalam tulis menulis, tema adalah pokok bahasan yang akan disusun menjadi tulisan. Tema ini yang akan menentukan arah tulisan atau tujuan dari penulisan artikel itu. Menentukan tema berarti menentukan apa masalah sebenarmya yang akan ditulis atau diuraikan oleh penulis. 

Judul:

Judul adalah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan lain-lain. Ada yang mendefinisikan Judul adalah lukisan singkat suatu artikel. Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik. Judul artikel diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan isi bahasan.


Syarat-syarat 

Syarat Judul yang baik :

1.      Harus relevan, yaitu harus mempunyai hubungan dengan temanya. 
2.      Harus provokatif, yaitu harus menarik dengan sedemikian rupa sehingga menimbulkan keinginan tahu dari tiap pembaca terhadap isi buku atau karangan.
3.      Harus singkat, yaitu tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangklaian kata yang singkat. Usahakan judul tidak lebih dari lima kata.

Syarat Topik yang baik :

1.      Menarik perhatian, yaitu yang mampu menimbulkan rasa ingin tahu dari pembaca.
2.      Tidak terlalu luas, yaitu topic yang dibuat tidak boleh terlalu luas karena nantinya akan menimbulkan karangan yang tidak pada intinya atau terlalu panjang lebar.
3.      Tidak terlalu sempit, yaitu topik yang dibuat tidak boleh yang tidak dapat dikembangkan atau terlalu sempit untuk dapat dikembangkan menjadi sebuah karangan atau karya tulis.
4.      Bahan-bahannya mudah diperoleh, yaitu sebuah tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapat memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.
5.      Topik tersebut harus mencakup keseluruhan isi tulisan, yaitu mampu menjawab pertanyaan akan masalah apa yang hendak ditulis.

Syarat Tema yang baik :


1.      Tema menarik perhatian penulis, yaitu yang akan memungkinkan penulis berusaha terus- menerus mencari data untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi, penulis akan didorong terus-menerus agar dapat menyelesaikan karya tulis itu sebaik-baiknya.
2.      Tema dikenal/diketahui dengan baik, yaitu maksudnya bahwa sekurang-kurangnya prinsip-prinsip ilmiah diketahui oleh penulis. Berdasarkan prinsip ilmiah yang diketahuinya, penulis akan berusaha sekuat tenaga mencari data melalui penelitian, observasi, wawancara, dan sebagainya sehingga pengetahuannya mengenai masalah itu bertambah dalam.
3.      Bahan-bahannya dapat diperoleh, yaitu sebuah tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapat memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.
4.      Tema dibatasi ruang lingkupnya, yaitu tema yang terlampau umum dan luas yang mungkin belum cukup kemampuannya untuk menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruang lingkupnya.

Perbandingan antara Topik, Tema dan Judul :

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menyiratkan bahwa topik, tema, dan judul  itu sama adanya. Jika yang kita bicarakan hanya satu masalah saja, maka hal semacam itu topik tunggal. Akan tetapi, kadangkala kita mula-mula membicarakan satu masalah saja, kemudian berkembang kepada masalah lain, maka topiknya menjadi banyak. Topik semacam itu kita sebut multitopik atau topik ganda. Tema dapat pula menjadi subtema, judul menjadi subjudul.
        Judul dapat dikatakan sebagai jabaran topik atau tema. Karena itu judul harus mampu mencerminkan topik atau tema, tidak boleh menyimpang dari intinya. Itulah sebabnya dalam memilih judul tidak selalu gampang.
        Topik biasanya terdiri dari satu satu dua kata yang singkat, dan memiliki persamaan serta perbedaan dengan tema karangan. Persamaannya adalah baik topik maupun tema keduanya sama-sama dapat dijadikan sebagai judul karangan. Sedangkan, perbedaannya ialah topik masih mengandung hal yang umum, sementara tema akan lebih spesifik dan lebih terarah dalam membahas suatu permasalahan.                                                                                                                                                                                                                

Langkah dalam menentukan tema suatu cerpen adalah dengan:
- membaca dari awal sampai tuntas.
- menyimpulkan cerita pada cerpen.
- menentukan inti cerita pada cerpen.
Contoh:
Dalam cerita si kancil mencuri ketimun, temanya adalah mencuri itu perbuatan tidak baik.

Sumber ::
http://lowongankerjamu.com/dir/topik+dan+tema+adalah
http://ita-kyu-kiyut.blogspot.com/2010/01/ragam-bahasa-tugas-kelompok.html

                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Label: Tugas (UG Portfolio) 0 komentar

Paragraf atau Alinea dalam Bahasa Indonesia

10/22/2010 09:57:00 PM | Publish by Shelly Gustika Septiani


Pengertian

          Alinea atau paragraf adalah satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat yang pendek / singkat yang berisi sebuah pikiran dan membentuk satu gagasan. Bila dalam sebuah alinea terdapat lebih dari satu gagasan, berarti alinea itu tidak baik dan perlu dipecah menjadi lebih dari satu alinea.

Tujuan Pembuatan Paragraf :
a.Memudahkan pemahaman dengan menceraikan suatu tema dari tema yang lain.
b.Memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan formal.

Syarat syarat paragraf yang baik :
1 . Kepaduan Paragraf
Hubungan antara kalimat dengan kalimat. Untuk mencapai kepaduan, gunakanlah kata penghubung.

2. Kesatuan Paragraf
Yang dimaksud kesatuan adalah tiap paragraf hanya mengandung satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam kalimat utama. Hal ini terbagi atas dua , yaitu paragraph deduktif, yang merupakan kalimat utama diletakkan di awal paragraf sedangkan paragraf induktif adalah kalimat utama diletakkan di akhir paragraf.

3. Kelengkapan Paragraf
Paragraf dikatakan lengkap apabila di dalamnya terdapat kalimat kalimat penjelas secara lengkap untuk menunjukkan pokok pikiran atau kalimat utama. Ciri ciri kalimat penjelas adalah berupa rincian, keterangan, contoh, dan lain-lain.

4. Di setiap paragraf harus memuat kalimat pokok. Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas.

5. Di setiap paragraf harus memuat kalimat penjelas. Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian dari kalimat pokok suatu paragraf.

Unsur-unsur kebahasan :

Repetisi : pengulangan kata-kata yang dianggap cukup penting atau menjadi topik pembahasan.
Kata ganti : kata yang dipakai untuk menggantikan subyek pembicaraan.
Macam-macam kata ganti :
 a. kata ganti orang pertama (I) : aku, saya, ku,
 b. kata ganti orang kedua (II) : kamu, mu, kamu sekalian,
 c. kata ganti orang ketiga (III) : Anda, Dia, Beliau,mereka, nya.
 Kata transisi : kata yang berada di antara kata ganti dan kata repetisi.
 Macam-macam kata transisi :
 a. berhubungan dengan pertambahan;
 b. berhubungan dengan perbandingan;
 c. berhubungan dengan pertentangan;
 d. berhubungan dengan tempat;
 e. berhubungan dengan tujuan;
 f.  berhubungan dengan waktu;
 g. berhubungan dengan singkatan
MACAM - MACAM PARAGRAF :
Menurut fungsinya
Alinea pembukaa.
a.membuka suatu karangan
b.menarik minat dan perhatian pembaca
c.menyiapkan pikiranpembaca

Alineapenghubung
Semua alinea yang terdapat diantara alinea pembuka dengan alinea penutup.

Alinea penutup
a.mengakhiri karangan/bagian karangan
b.mengandung kesimpulan yang bulat dan betul-betul mengakhiri uraian
c.menimbulkan banyak kesan

Menurut posisi kalimat topik :

a)     Alinea Deduktif
Bila kalimat pokok ditempat pada bagian awal alinea akan terbentuk alinea deduktif, yaitu alinea yang menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, lalu menyusul uraian yang terinci mengenai permasalahan atau gagasan alinea (urutan umum-khusus).
b)     Alinea Induktif
Bila kalimat pokok ditempatkan pada akhir alinea akan terbentuk alinea induktif, yaitu alinea yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu, barulah diakhiri dengan pokok pembicaraan (urutan khusus-umum).
c)     Alinea Deduktif-Induktif
Bila kalimat pokok ditempatkan pada bagian awal dan akhir alinea, terbentuklah alinea campuran deduktif-induktif. Kalimat pada akhir alinea umumnya menegasakan kembali gagasan utama yang terdapat pada awal alinea.
d)     Alinea Penuh Kalimat Topik
Semua kalimatnya penting. Alinea semacam ini sering dijumpai dalam uraian-uraian bersifat deskriptif dan naratif terutama dalam karangan fiksi.


Berdasarkan isinya : 
a) alinea persuatif, jika isi alinea mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca.
b) alinea argumentatif,  jika isi alinea membahas satu masalah dengan bukti-bukti alasan yang mendukung.
c) alinea naratif, jika isi alinea menuturkan peristiwa atau keadaan kedalam bentuk cerita.
d) alinea deskriptif, jika isi alinea melukiskan atau menggambarkan sesesuatu dengan bahasa.
e) alinea ekspositoris, jika isi alinea memaparkan sesuatu fakta atau kejadian tertentu.

Macam-macam Metode Pengembangan Paragraf
  1. Klimaks dan Anti Klimaks
  2. Sudut Pandangan / Point of View
  3. Proses
  4. Perbandingan dan Pertentangan
  5. Analogi
  6. Contoh
  7. Kausal
  8. Umum-Khusus / Khusus-Umum
  9. Klasifikasi
  10. Definisi Luas
Berikut ini adalah beberapa penjelasannya.
*7contoh dibawah ini yang saya buat adalah hasil dari pemahaman saya sendiri dengan melihat beberapa sumber.
1. Cara Pertentangan
Pengembangan paragraf dengan cara pertentangan biasanya menggunakan ungkapan. Ungkapan seperti berbeda dengan, sedangkan , lain halnya dengan , akan tetapi ,
dan bertolak belakang dari.

Contoh :
Kekuatan tim voli yang berasal dari bandung kini sangat jauh berbeda dari tim bandung pada jaman 2000an. Dimana dengan tim bandung  yang sekarang, mereka lebih memiliki kulitas tim dan pemain yang berhasil juara dan menjadi tim yang patut di segani di daerah jawa barat dan sekitarnya.

2. Cara perbandingan
Pengembangan paragraf dengan cara perbandingan biasa menggunakan ungkapan
Seperti seruan dengan, seperti halnya , demekian juga , sama dengan , sejalan dengan ,
akan tetapi , sedangkan , dan sementara itu.

Contoh :
Bemo adalah sebutan alat transportasi beroda empat yang pada masanya sangat dibutuhkan oleh masyarakat umum. Bemo begitulah sebutannya yang terkenal di wilayah Kota Bogor. Bajaj hampir mirip dengan bemo., akan tetapi bajaj hanya mempunyai 3 roda. Seperti halnya bemo, bajaj pun digunakan sebagai alat transportasi di Kota Jakarta yang kini sudah sulit untuk kendaraan bajaj ini beroperasi karena semakin banyaknya kendaraan lain yang lebih digandrungi masyarakat.

3. Cara Analogi
Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang di jelaskan dengan objek lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan.

Contoh :
Anak itu sering sekali menghabiskan uang jajannya untuk sesuatu barang yang tak penting. Bahkan ia rela meminjam uang kepada teman kelasnya. Ibaratnya besar pasak daripada tiang, pengeluarannya banyak namun pendapatan sedikit.


4. Cara Contoh
Kata seperti , misalnya , contonya , dan lain lain adalah ungkapan. Ungkapan dalam pengembangan dalam mengembangkan paragraf dengan contoh.

Contoh :
Setiap manusia membutuhkan banyak vitamin. Vitamin  itu sendiri banyak terkandung di buah-buahan dan sayur-sayuran. Buah-buahan yang banyak mengandung vitamin, contohnya jeruk, jambu biji, mangga dan banyak lainnya.

5. Cara Sebab Akibat
Pengembangan paragraf dengan cara sebab akibat dilakukan jika menerangkan suatu kejadian , baik dari segi penyebab maupun dari segi akibat.

Contoh :
Shelly melahap habis jajanan yang dibelinya di pinggir jalan kemarin. Tanpa memperhatikan jajanan yang dibelinya sudah tercemar polusi. Akibatnya shelly sekarang tidak masuk kuliah karena perutnya sakit. Oleh karena itu, dia harus meminum obat diare.

6. Cara Definisi
Adalah, yaitu, ialah, merupakan adalah kata-kata yang di gunakan dalam mengembangkan paragraf dengan cara definisi.

Contoh :
Ayah saya seorang dokter. Dokter adalah pekerjaan yang membantu orang sakit untuk dapat sembuh dari penyakitnya. Banyak sekali bidang kedokteran, yaitu dokter spesialis anak, umum, bedah, kulit, dan lain sebagainya. Masing-masing bidang tersebut memiliki perbedaan dalam masalah penanganan terhadap pasiennya.

7. Cara Klasifikasi
Cara klasifikasi adalah pengembangan paragraf melalui pengelompokan berdasarkan cirri-ciri tertentu.

Contoh :
Banyak sekali jenis-jenis hewan. Hewan dibedakan dari 3 jenis, seperti herbivora, karnivora, dan omnivora. Herbivora yaitu jenis hewan pemakan daun atau tumbuh-tumbuhan, karnivora termasuk hewan pemakan daging, dan omnivora adalah hewan pemakan segalanya.

Sumber ::
http://jhonyirwanto.blogspot.com/2009/12/bahasa-indonesia-paragraf-alinea.html
http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_5541/title_paragraf-alinea/
http://ibuku.zxq.net/Bab%205%20Paragraf.pdf

Label: Tugas (UG Portfolio) 0 komentar

Kalimat Efektif Bahasa Indonesia

10/15/2010 08:58:00 PM | Publish by Shelly Gustika Septiani

Suatu kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis. Untuk itu penyampaian harus memenuhi syarat sebagai kalimat yang baik, yaitu strukturnya benar, pilihan katanya tepat, hubungan antarbagiannya logis, dan ejaannya pun harus benar.

Sebenarnya yang dimaksud dengan kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis.
2. Sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis.
Dua syarat tersebut dapat diperinci lagi atas: kesatuan gagasan, koherensi yang kompak, penekanan, variasi, paralelisme, dan penalaran. Berikut penjelasannya :


1. Kesatuan gagasan
Untuk membuat kalimat yang baik harus memperhatikan kesatuan gagasan. Secara praktis sebuah kesatuan gagasan diwakili oeh subyek, predikat, obyek
Contoh-contoh berikut dapat menjelaskan kesatuan gagasan, yaitu :

Yang jelas kesatuan gagasannya :
i) Kesatuan tunggal
Kita bisa merasakan dalam kehidupan sehari-hari, betapa kasih sayang dari orang tua itu seringkali merupakan tenaga pendorong yang amat kuat dalam tindak kehidupan kita.
ii) Kesatuan gabungan
Shelly telah mencuci pakaiannya jam sembilan pagi, dan telah menyiapkan sarapan untuk adiknya.
iii) Kesatuan yang mengandung pertentangan
Ayah bekerja di perusahaan mobil, tetapi ia tidak senang dengan pekerjaannya itu.
iv) Kesatuan pilihan
Rizky diperbolehkan membawa mobil, ataupun memilih untuk membawa motor.

Yang tidak jelas kesatuan gagasannya :
Coba perhatikan kalimat berikut, gagasannya tidak jelas atau kabur.
Di daerah-daerah sudah mempunyai Lembaga Kesehatan.


2) Koherensi yang baik dan kompak
Koherensi atau kepaduan yang baik dan kompak adalah hubungan timbal balik yang baik dan jelas antara unsur-unsur (kata atau kelompok kata) yang membentuk kalimat itu. Kesalahan yang seringkali juga merusakkan koherensi adalah menempatkan kata depan, kata penghubung yang tidak sesuai atau tidak pada tempatnya, penempatan keterangan aspek yang tidak sesuai dan sebagainya.
Dalam kesatuan pikiran lebih ditekankan lagi struktur, atau interelasi antara kata-kata yangmenduduki sebuh tugas dalam kalimat. Oleh karena itu sebuah kalimat dapat mengandung sebuah kesatuan pikiran, namun koherensinya tidak baik.

Koherensi rusak karena tempat kata dalam kalimat tidak sesuai dengan pola kalimat. Contoh :
BAIK : Anak yang paling kecil itu memukul temannya dikelas kemarin pagi, dengan sekuat tenaganya.
TIDAK BAIK : Anak yang paling kecil itu memukul dengan sekuat tenaganya kemarin pagi di kelas temannya.
Temannya kemarin pagi di kelas anak kecil memukul dengan sekuat tenaga.
Demikian pula pemisahan anak yang paling kecil dari kata tersebut juga akan merusak koherensi kelompok kata dalam kalimat.

Kepaduan sebuah kalimat akan rusak pula karena salah mempergunakan kata-kata depan, kata penghubung dsb. Contoh :
Anaknya melawan kepada orang tuanya. Seharusnya kalimat ini tanpa pemakaian kata “kepada”.
Makanan 4 sehat 5 sempurna perlu bagi tubuh kita. Sebaiknya kalimat ini pemakaian kata “bagi” diganti dengan kata “untuk”.

Kesalahan lain yang dapat merusak koherensi adalah pemakaian kata, baik karena merangkaikan dua kata yang maknanya tidak tumpang tindih, atau hakekatnya mengandung kontradiksi.Contoh :
Banyak para pengguna sepeda motor tidak mentaati peraturan lalu lintas. Makna banyak dan para tidak tumpang tindih.

Suatu corak kesalahan lain yang sering dilakukan adalah salah menempatkan keterangan aspek (sudah, telah, akan, belum, dsb) pada kata kerja tanggap. Contoh :
Shelly sudah menyapu lantai hingga bersih. (baik)
Sudah shelly sapu lantai hingga bersih. (baik)
Shelly sudah sapu lantai hingga bersih. (kurang baik)
Lantai itu shelly sudah sapu hingga bersih. (salah)

3) Penekanan
Kata yang dipentingkan harus mendapat tekanan atau harus lebih ditonjolkan dari unsur-unsur yang lain. Kata penting itu misalnya inti pikiran yang terkandung dalam tiap kalimat (gagasan utama). Namun masih terdapat beberapa cara yang dapat dipergunakan untuk memberi penekanan itu, baik dalam bahasa lisan maupun dalam bahasa tulisan.
Cara-cara tersebut adalah :
Merubah-rubah posisi dalam kalimat
Sebagai prinsip dapat dikatakan bahwa semua yang ditempatkan pada awal kalimat adalah kata yang dipentingkan. Contoh :
Intinya mahasiswa itu sudah menyelesaikan semua tugasnya.
Kata-kata tersebut dapat ditempatkan pada awal kalimat, dengan konsekuensi bahwa kalimat di atas bisa mengalami perubahan strukturnya, asal isinya tidak berubah.
Intinya semua tugasnya sudah diselesaikan mahasiswa itu.

Mempergunakan repetisi
Repetisi adalah pengulangan sebuah kata yang dianggap penting dalam sebuah kalimat. Contoh :
Harapan kita adalah menjadi orang sukses, yang juga adalah harapan orang tua.

Pertentangan
Pertentangan dapat dipergunakan untuk menekan suatu gagasan. Contoh :
Anak itu bukannya sombong, tetapi pemalu dan pendiam.

Partikel Penekanan
Partikel-partikel seperti : lah, pun, kah, yang oleh kebanyakan tatabahasa disebut imbuhan. Partikel tersebut berfungsi untuk menonjolkan sebuah kata atau ide dalam sebuah kalimat. Contoh :
Yang lebih tualah yang harus lebih dahulu memberi contoh.
Ia pun mencoba menenangkan hatinya.
Benarkah kejadian sebenarnya seperti itu ?

4) Paralelisme
Paralelisme atau kesejajaran sangat penting artinya bagi kejelasan kalimat. Paralelisme diperlukan dalam kalimat-kalimat yang mengandung rincian. Untuk mewujudkan adanya kesejajaran, kata-kata yang merupakan rincian atas salah satu fungsi kalimat hendaknya dinyatakan dalam bentuk yang sama atau sejajar. Contoh :
Proyek raksasa itu membutuhkan dana yang besar, waktu yang lama, dan keterampilan para pekerjanya. (salah)
Proyek raksasa itu membutuhkan dana yang besar, waktu yang lama, dan para pekerja yang terampil. (benar)
5) Penalaran atau Logika
Kalimat yang efektif adalah kalimat yang memperlihatkan logika yang balk. Logika atau penalaran adalah proses berpikir yang baik dan teratur. Sebuah kalimat yang tidak menunjukkan keteraturan berpikir penuturnya adalah kalimat yang tidak efektif. Contoh :
Pengunjung pergelaran seni tari tradisional hampir mencapai seratus dua puluh ribu orang lebih. (salah)
Pengunjung pergelaran seni tari tradisional hampir mencapai seratus dua puluh ribu orang. (benar)
Pengunjung pergelaran seni tari tradisional mencapai seratus dua puluh ribu orang lebih. (benar)
6) Kehematan (Economy)
Kehematan adalah adanya hubungan jumlah kata yang digunakan dengan luasnya jangkauan makna yang dimaksud. Sebuah kalimat dikatakan hemat bukan karena jumlah katanya sedikit, sebaliknya dikatakan tidak hemat kerena jumlah katanya terlalu banyak.
Yang utama adalah seberapa banyakkah kata yang bermanfaat bagi pembaca atau pendengar. Dengan kata lain, tidak usah menggunakan belasan kata, kalau maksud yang dituju bisa dicapai dengan beberapa kata saja. Oleh karena itu, kata-kata yang tidak perlu bisa dihilangkan. Untuk penghematan kata-kata hal-hal berikut perlu diperhatikan.
a) Mengulang subjek kalimat
b) Hiponim dihindarkan
c) Pemkaian kata depan ‘dari’ dan ‘daripada’.
7) Variasi
Variasi itu mengandung keanekaragaman bahasa. Variasi dalam kalimat dapat diperoleh dengan beberapa macam cara, yaitu :
a) Variasi sinonim kata
Pada hakikatnya tidak mengubah isi dari amanat yang akan disampaikan.
Seribu puspa di taman bunga seribu wangi menyegar cita (BKI).
Demikian pula puspa dan wangi sebenarnya menyatakan yang sama.
b) Variasi panjang pendeknya kalimat
Variasi dalam panjang pendeknya struktur kalimat akan mencerminkan dengan jelas pikiran pengarang,.
c) Variasi penggunaan bentuk me- dan di-
Ayah membaca Koran di teras.
d) Variasi dengan merubah posisi dalam kalimat
Masih ada sangkut paut dengan penekanan dalam kalimat.

Sumber ::
Keraf, Gorys., Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa, Semarang: Nusa Indah, (2001).

http://mocoe.wordpress.com/2009/05/26/kalimat-yang-efektif/
http://anisa-jannahunesa.blogspot.com/2008_03_01_archive.html

Label: Tugas (UG Portfolio) 0 komentar

Pola Kalimat Dasar Bahasa Indonesia

10/09/2010 05:20:00 PM | Publish by Shelly Gustika Septiani

Kalimat adalah satuan bahasa dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan suatu pikiran atau gagasan yang utuh. Setiap kalimat yang dibentuk harus memiliki keharmonisan. Keharmonisan kalimat artinya kalimat yang kita buat harus harmonis antara pola berpikir dan struktur bahasa. Agar kalimat Anda harmonis, setiap kalimat yang Anda buat harus mempunyai kejelasan unsur-unsur gramatikalnya, seperti subjek, predikat, pelengkap, dan keterangan.

Secara praktis, kesatuan gagasan diwakili oleh pola sebagai berikut :
Subyek + Predikat + Obyek + Pelengkap + Keterangan
(S)        +     (P)        +   (O)    +    (Pel)       +     (Ket)

§     Subyek (S) adalah unsur pokok dalam suatu kalimat di samping unsur predikat.
§     Predikat (P) adalah unsur pokok dalam suatu kalimat, di samping subyek.
§     Obyek (O) merupakan bagian kalimat yang berfungsi melengkapi predikat yang berupa kata kerja transitif.
§     Pelengkap (Pel) merupakan bagian kalimat yang memiliki kesamaan dengan obyek.
§     Keterangan (Ket) merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu yang dinyatakan dalam kalimat. 

Subjek (P) ialah bagian kalimat yang menunjukan pelaku, tokoh, sosok, benda, sesuatu hal, atau suatu     masalah yang menjadi pangkal atau pokokpembicaraan.   
-Jawaban atas pertanyaan apa dan siapa  
-Berupa kata benda atau kata lain yang dibendakan
-Disertai kata itu, ini, dan tersebut  
-Didahului kata bahwa  
-Tidak didahului preposisi
    Contoh :
    1). David Beckam/ adalah seorang pemain bola yang terkenal
    Subjek
    2). Istrinya yang terkenal/ bernama/Victoria Beckam
    Subjek
    3). Bahwa David Beckam merupakan pemain bola yang terkenal/ diakui/ oleh dunia
    Subjek

        Predikat (P) adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan apa atau dalam keadaan bagaimana subjek. Predikat dapat juga berupa sifat, situasi, status, ciri atau jatidiri subjek.  Fungsi predikat menyatakan pernyataan, perintah, atau pertanyaan. 
          Ciri-ciri predikat : 
          -Predikat merupakan jawaban atas pertanyaan mengapa atau bagaimana. 
    -Predikat disertai kata adalah atau merupakan. 
    -Predikat dapat diingkari. 
    -Predikat dapat disertai kata keterangan aspek. 
    -Predikat dapat disertai kata keterangan modalitas. 
    -Predikat dapat didahului kata yang. 

    Predikat dapat berupa :
    - kata benda / frase nominal, 
    - kata kerja / frase verbal, 
    - kata sifat / frase adjektival, 
    - kata bilangan / frase numeral, 
    - kata depan / frase preposisional.

      Contoh : 
           1). David Beckam/ adalah seorang pemain bola yang terkenal
             Predikat
           2). Istrinya yang terkenal/       bernama          / Victoria Beckam
      Predikat
      ·     Objek (O) dan Pelengkap (P) adalah bagian kalimat yang melengkapi predikat. Ciri-ciri objek dan pelengkap yaitu : 
      -objek dan pelengkap berada di belakang predikat. 
      -objek bisa mempunyai subjek pada kalimat pasif. 
      -pelengkap tak bisa menjadi subjek pada kalimat pasif.
        Contoh : 
              1) Istrinya yang terkenal/ bernama/ Victoria Beckam
        Pelengkap
        2).       2) David Beckam menguasai/ pengetahuan tentang cara mengoper dan menendang bola.
                                      Objek

        ·         Keterangan  (K) ialah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal mengenai bagian yang lainnya.Ciri-ciri keterangan yaitu : berupa kata, frase dan klausa, didahului kata depan,dan tidak terikat posisi.
          Contoh : 
                1) Disamping bakat bermain bola/ David memiliki pengetahui diberbagai bidang.
                                                                       Keterangan


          Pola Contoh Kalimat
          1.      S-P :
          Shelly menangis.
          Ibu memasak.
          Adik bermain.
          Bibi mencuci.


          2.      S-P-O :
          Binatang itu memanjat pohon.
          Adik membaca buku.
          Ayah mencuci mobil.


          3. S-P-Pel :
          Shelly menangis tersedu-sedu.
          Adik membaca terbata-bata.

          5.      S-P-K :
          Cincin itu terbuat dari emas.
          Rumah itu terbuat dari kayu.

          6.      S-P-O-Pel :
          Saya sedang membuatkan adik saya bekal makanan.
          Mereka menamai anak itu July Juni.

          7.      S-P-O-Pel-K :
          Setiap pagi ibu membuatkan kami nasi goreng dan susu.

          8.      S-P-O-K :
          Adik minum susu dan vitamin setiap hari.
          Binatang itu memanjat pohon untuk tidur.


          9.      S-P-Pel-K :
          Shelly menangis tersedu-sedu ketika mendengar berita itu.
          Adik bermain bola di lapangan.

          Sumber :: 
          http://jurnal-sastra.blogspot.com/2009/02/penelitian-variasi-pola-kalimat-bahasa.html
          http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/03/kalimat_dalam_bahasa_indonesia.pdf

          Label: Tugas (UG Portfolio) 0 komentar
          « Postingan Lebih Baru Postingan Lama »
          Langganan: Postingan (Atom)
          Photobucket Photobucket

          Universitas Gunadarma

          Universitas Gunadarma

          Labels

          • Android (4)
          • Pemrograman Dasar (11)
          • Softskill Etika dan Profesionalisme TSI (6)
          • SQL (Structure Query Language) (5)
          • Tugas (UG Portfolio) (33)
          • Tulisan (UG Portfolio) (64)
          • VB.NET (3)

          Blog Archive

          • ►  2009 (12)
            • ►  September 2009 (1)
            • ►  Oktober 2009 (2)
            • ►  November 2009 (4)
            • ►  Desember 2009 (5)
          • ▼  2010 (47)
            • ►  Februari 2010 (2)
            • ►  Maret 2010 (6)
            • ►  April 2010 (5)
            • ►  Mei 2010 (12)
            • ►  Juni 2010 (7)
            • ►  September 2010 (1)
            • ▼  Oktober 2010 (5)
              • RAGAM ATAU VARIASI BAHASA INDONESIA
              • Pola Kalimat Dasar Bahasa Indonesia
              • Kalimat Efektif Bahasa Indonesia
              • Paragraf atau Alinea dalam Bahasa Indonesia
              • Topik Tema dan Judul Dalam Bahasa Indonesia
            • ►  November 2010 (1)
            • ►  Desember 2010 (8)
          • ►  2011 (27)
            • ►  Januari 2011 (1)
            • ►  Februari 2011 (3)
            • ►  Maret 2011 (3)
            • ►  April 2011 (4)
            • ►  Mei 2011 (6)
            • ►  Oktober 2011 (6)
            • ►  November 2011 (2)
            • ►  Desember 2011 (2)
          • ►  2012 (20)
            • ►  Maret 2012 (5)
            • ►  April 2012 (5)
            • ►  Juni 2012 (3)
            • ►  Oktober 2012 (5)
            • ►  November 2012 (1)
            • ►  Desember 2012 (1)
          • ►  2014 (4)
            • ►  Januari 2014 (1)
            • ►  Agustus 2014 (3)

          Link List

          • Jadwal Kelas 4KA01
          • Baak
          • Community
          • Gunadarma
          • Library
          • Pasca
          • Repository
          • Studentsite

          .........................................

          Sponsor

          • Shelly Gustika Septiani
          milkysmile milkysmile

          Linkedin

          Lihat profil LinkedIn shelly gustika septianiLihat profil shelly gustika septiani

          Shelly

          Shelly

          About Me

          Foto Saya
          Shelly Gustika Septiani
          Bogor, Jawa Barat, Indonesia
          Lulusan Universitas Gunadarma, angkatan 2008, Lulus 2012 :) Fakultas : Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan : Sistem Informasi Dahulu kelas : 4KA01 Tulisan-tulisan di blog ini sekedar tempat untuk berbagi informasi... Semoga Bermanfaat ƪ(˘⌣˘)ʃ
          Lihat profil lengkapku

          News Studentsite

          Followers

          Subscribe To

          Postingan
          Atom
          Postingan
          Semua Komentar
          Atom
          Semua Komentar

          Total Tayangan

          Copyright (c) 2010 Shelly Gustika Septiani. Design by Template Lite
          Download Blogger Templates And Directory Submission.