skip to main | skip to sidebar

Pages

  • Home
  • FILKOM
  • Linkedin Shelly

Shelly Gustika Septiani

Negosiasi Dalam Kegiatan Penawaran dan Zona Tawar Menawar

5/30/2010 11:57:00 PM | Publish by Shelly Gustika Septiani

Dalam kegiatan permintaan dan penawaran, pasti ada proses negosiasi. Sebenarnya tanpa kita sadari, setiap hari kita sesungguhnya selalu melakukan negosiasi.
Negosiasi adalah sesuatu yang kita lakukan setiap saat dan terjadi hampir di setiap aspek kehidupan kita. Selain itu negosiasi adalah cara yang paling efektif untuk mengatasi dan menyelesaikan konflik atau perbedaan kepentingan. Jadi kita semua pada dasarnya adalah negosiator. Oleh karena itu penting bagi kita dalam rangka mengembangkan dan mengelola diri (manajemen diri), untuk dapat memahami dasar-dasar, prinsip dan teknik-teknik bernegosiasi sehingga kita dapat melakukan negosiasi serta membangun relasi yang jauh lebih efektif dan lebih baik dengan siapa saja.

Negosiasi memiliki sejumlah karakteristik utama, yaitu:

1. senantiasa melibatkan orang – baik sebagai individual, perwakilan organisasi atau perusahaan, sendiri atau dalam kelompok;
2. memiliki ancaman terjadinya atau di dalamnya mengandung konflik yang terjadi mulai dari awal sampai terjadi kesepakatan dalam akhir negosiasi;
3. menggunakan cara-cara pertukaran sesuatu – baik berupa tawar menawar (bargain) atau tukar menukar (barter);
4. hampir selalu berbentuk tatap-muka – yang menggunakan bahasa lisan, gerak tubuh maupun ekspresi wajah;
5. negosiasi biasanya menyangkut hal-hal di masa depan atau sesuatu yang belum terjadi dan kita inginkan terjadi;
6. ujung dari negosiasi adalah adanya kesepakatan yang diambil oleh kedua belah pihak, meskipun kesepakatan itu misalnya kedua belah pihak sepakat untuk tidak sepakat.

Cara Melakukan Negosiasi dengan Klien:
1. Kuasai dulu produk yang akan kita jual
2. Penguasaan komunikasi dan penampilan yang baik
3. Percaya diri yang baik
4. Hargai, klien merupakan sosok yang harus kita hormati
5. Arahkan pembicaraan yang membuat klien merasa tersanjung dan senang
6. Lihat kelemahan yang ada pada klien dan yakinkan dibalik itu semua ada kekuatan besar
7. Lihat siapa saja saingan yang terdekat dengan klien
8. Kuasai perusahaan pesaing klien agar kita kelihatan lebih pintar dan banyak tahu
9. Jangan bohong
10.Jangan meninggikan diri kita sendiri dan perusahaan kita secara berlebihan
11.Berikan solusi yang dibutuhklan klien
12.Jadilah pemenang

Zona Tawar Menawar (The Bargaining Zone)

Dalam proses inti dari negosiasi, yaitu proses tawar menawar, kita perlu mengetahui apa itu The Bargaining Zone (TBZ). TBZ adalah suatu wilayah ruang yang dibatasi oleh harga penawaran pihak penjual (Seller’s Opening Price) dan Tawaran awal oleh pembeli (Buyer’s Opening Offer). Di antara kedua titik tersebut terdapat Buyer’s Ideal Offer, Buyer’s Realistic Price dan Buyer’s Highest Price pada sisi pembeli dan Seller’s Ideal Price, Seller’s Realistic Price dan Seller’s Lowest Price pada sisi pembeli.

Kesepakatan kedua belah pihak yang paling baik adalah terjadi di dalam wilayah yang disebut Final Offer Zone yang dibatasi oleh Seller’s Realistic Price dan Buyer’s Realistic Price. Biasanya
kesepakatan terjadi ketika terdapat suatu overlap antara pembeli dan penjual dalam wilayah Final Offer Zone.
Sumber :: http://ubanzholic.wordpress.com/2009/01/17/cara-negosiasi-yang-baik/

Label: Tulisan (UG Portfolio) 0 komentar

PASAR

5/30/2010 07:40:00 PM | Publish by Shelly Gustika Septiani


A. Pengertian Pasar

Dalam bahasa sehari-hari, pasar diartikan sebagai suatu tempat di mana para penjual dan pembeli dapat bertemu untuk berjual beli barang. Dalam ilmu ekonomi, pertemuan penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli dapat dilakukan melalui sarana elektronika seperti telepon, faksimili, atau televisi. Oleh karena itu, penjual dan pembeli tidak bertatap muka sebab berjauhan. Pasar semacam ini disebut pasar abstrak. Menurut konsep ini, pasar dapat terbentuk di mana saja dan kapan saja.
Berdasarkan uraian tersebut, suatu kejadian disebut sebagai suatu pasar apabila memenuhi beberapa syarat, yaitu:
a. ada calon penjual dan pembeli;
b. ada barang dan jasa yang akan diperjualbelikan;
c. terjadi hubungan antara penjual dan pembeli secara langsung ataupun tidak langsung.

B. Fungsi Pasar

Pasar sebagai tempat untuk melakukan jual beli barang dan jasa mempunyai
fungsi sebagai berikut.
1. Fungsi Pembentuk Harga
Di pasar terjadi proses tawar-menawar antara penjual dan pembeli. Semula penjual menawarkan barang dengan harga tinggi dan pembeli menawar dengan harga rendah. Jika terjadi kesepakatan, terbentuklah harga pasar atau harga keseimbangan.
2. Fungsi Distribusi
Pasar memperlancar pendistribusian barang dari produsen kepada konsumen. Produsen dapat berhubungan dengan konsumen dalam menyalurkan barangbarangnya,
baik langsung maupun tidak langsung melalui pasar.
3. Fungsi Promosi
Produsen ingin barang/jasa hasil produksinya dikenal oleh konsumen. Kegiatan memperkenalkan hasil produksi kepada konsumen disebut promosi. Pasar dapat digunakan oleh produsen untuk berpromosi.
4. Fungsi Penyerapan Tenaga Kerja
Pedagang yang ada di pasar mempekerjakan orang-orang sebagai kuli angkut, pelayan toko, tenaga kasir, dan sebagainya. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa pasar berfungsi sebagai tempat penyerapan tenaga kerja.

C. Macam-macam Pasar
Pasar yang ada dalam masyarakat dapat dibedakan menurut wujudnya, banyaknya penjual dan pembeli, luasnya kegiatan, waktunya, dan jenis barang yang diperjualbelikan.
1. Pasar Berdasarkan Wujudnya (segi fisik)
Berdasarkan wujudnya, pasar dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Pasar Konkret (Pasar Nyata)
Pasar konkret/nyata yaitu tempat untuk memperjualbelikan barang dan jasa, dan barang-barang yang diperjualbelikan berada di pasar tersebut.
b. Pasar Abstrak (Pasar Tidak Nyata)
Selain pasar konkret, ada jenis pasar lain yaitu pasar abstrak. Pasar abstrak yaitu pasar di mana penjual menawarkan barang hanya memperlihatkan contoh (master) atau pembeli dan penjual tidak langsung datang ke pasar. Jual beli dapat dilakukan melalui telepon, faksimili, internet, atau surat pesanan. Contohnya pasar abstrak, yaitu pasar tenaga kerja, Bursa Efek Jakarta (BEJ).

2. Pasar Berdasarkan Luas Kegiatannya
Berdasarkan luas kegiatannya pasar dapat dikelompokkan sebagai berikut.
a. Pasar Lokal (Pasar Setempat)
Mungkin di dekat rumah kalian terdapat pasar. Pasar tersebut adalah pasar lokal yaitu tempat yang mempertemukan penjual dan pembeli dari satu daerah setempat saja. Misalnya, pasar desa.
b. Pasar Daerah (Pasar Wilayah)
Selain pasar lokal terdapat juga pasar daerah, yaitu tempat yang mempertemukan penjual dan pembeli dari satu daerah tertentu. Letaknya biasanya di ibu kota kabupaten, pusat kota, atau ibu kota provinsi. Contoh: Pasar Beringharjo di Yogyakarta, dan Pasar Klewer di Solo.
c. Pasar Nasional
Pasar nasional adalah pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli dari berbagai wilayah dalam suatu negara (tingkat nasional). Contohnya Bursa Efek Jakarta (BEJ).
d. Pasar Internasional
Selain ke tiga pasar tersebut terdapat juga pasar internasional, yaitu pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli dari berbagai negara Contoh: pasar kopi di Brasilia, pasar tembakau di Bremen, dan pasar karet di New York, Amerika Serikat.

3. Pasar Berdasarkan Waktunya

Berdasarkan waktunya pasar dapat dikelompokkan sebagai berikut.
a. Pasar Harian
Pasar harian adalah pasar yang terjadi hampir setiap hari dan menyediakan barang-barang kebutuhan sehari-hari. Contoh: pasar tradisional, toserba, dan swalayan.
b. Pasar Mingguan
Pasar mingguan adalah pasar yang terjadi seminggu sekali. Contohnya, pasar mobil di halaman kantor TVRI Stasiun Yogyakarta yang diselenggarakan setiap hari Minggu.
c. Pasar Bulanan
Jika kamu amati ada juga pasar yang beraktivitas sebulan sekali. Pasar ini disebut pasar bulanan, yaitu pasar yang terjadi setiap bulan sekali. Contohnya pasar di daerah perkebunan kelapa sawit di Sumatera Utara yang dikenal dengan nama Pajak terjadi setiap bulan sekali. Apakah di daerahmu juga terdapat pasar bulanan?
d. Pasar Tahunan
Pasar tahunan adalah pasar yang terjadi setahun sekali. Pasar ini biasanya diadakan karena ada peristiwa-peristiwa tertentu yang diperingati setiap tahun. Contoh: Sekaten di Yogyakarta dan Surakarta, Pekan Raya Jakarta, Pekan Raya Semarang, dan Vancouver Fair di Kanada.
e. Pasar Temporer
Pasar temporer adalah pasar yang terjadi sewaktu-waktu dalam waktu yang tidak tertentu. Contoh: pasar tiban, pasar murah, dan bazaar.

4. Pasar Berdasarkan Jenis Barang yang Diperjualbelikan
Berdasarkan jenis barang yang diperjualbelikan, pasar dapat dikelompokkan
sebagai berikut.
a. Pasar Barang Konsumsi (Pasar Output)
Pasar barang konsumsi adalah pasar yang digunakan untuk memperjualbelikan barang konsumsi. Contoh: pasar sehari-hari, pasar buah, pasar sayur-sayuran, pasar ikan, dan sebagainya.
b. Pasar Faktor Produksi (Pasar Input)
Pasar faktor produksi, yaitu pasar yang digunakan untuk memperjualbelikan faktor-faktor produksi, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan mesin yang dapat digunakan untuk memproduksi barang lain.

5. Pasar Berdasarkan Bentuk/Struktur
Pada gambar di bawah banyak penjual yang memperdagangkan barang yang sama, seperti: beras, telur, minyak, gula pasir, dan sebagainya. Berdasarkan strukturnya pasar dapat dikelompokkan sebagai berikut.
a. Pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna adalah pasar di mana penjual dan pembeli sangat banyak sehingga harga tidak dapat ditentukan oleh seseorang melainkan oleh kekuatan penawaran dan permintaan. Ciri pasar persaingan sempurna sebagai berikut.
a. Pembeli dan penjual banyak sehingga penjual dan pembeli secara perseorangan tidak dapat sesukanya menentukan harga di pasar.
b. Barang yang diperjualbelikan bersifat homogen.
c. Pemerintah tidak turut campur dalam pembentukan harga.
d. Pembeli bebas memilih produk.
e. Penjual dan pembeli mengetahui keadaan pasar.
Contoh pasar persaingan sempurna adalah pasar sapi di pasar tradisional.

b. Pasar oligopoli
Pasar oligopoli adalah suatu pasar di mana hanya terdapat sedikit penjual yang saling bersaing dengan jumlah pembeli yang banyak.
Ciri pasar oligopoli sebagai berikut.
a. Hanya ada beberapa perusahaan yang mendominasi pasar.
b. Barang yang dihasilkan atau dijual dapat bersifat sama ( untuk bahan mentah
seperti baja, timah, minyak), mungkin juga didiferensiasikan.
c. Sulit untuk masuk ke pasar karena investasinya sangat tinggi.
d. Timbulnya pasar oligopoli ini disebabkan proses produksi menuntut
dipergunakannya teknologi modern yang mendorong ke arah produksi secara
besar-besaran, sehingga persaingan melalui iklan sangat kuat.
Contoh: pada pasar mobil ada beberapa penjual dengan merek masing-masing
(Daihatsu, Toyota, Suzuki), pasar motor, dan pasar TV.

c. Pasar duopoli
Duopoli adalah suatu pasar di mana penawaran suatu barang dikuasai oleh dua perusahaan. Contoh: penawaran untuk minyak pelumas dikuasai oleh Pertamina dan Caltex.

d. Pasar monopoli
Pasar monopoli adalah suatu pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai perdagangan barang atau jasa, satu penjual tersebut menguasai penjualan sehingga mereka bebas menentukan harga dan barang yang dijualnya.
Ciri pasar monopoli antara lain sebagai berikut.
a. Dalam pasar monopoli, hanya ada satu penjual.
b. Pembeli tidak punya pilihan lain dalam membeli barang.
c. Tidak ada perusahaan yang dapat membuat barang substitusi yang sempurna.
d. Harga ditentukan oleh perusahaan.
Contohnya, PT. PLN memonopoli penjualan listrik di Indonesia, PT KAI, PT.
Pertamina, dan Perusahaan Air Minum.

e. Pasar monopsoni
Monopsoni merupakan pasar di mana hanya terdapat satu perusahaan pembeli, sehingga ia memiliki kemampuan untuk menetapkan harga. Contohnya, PT Kereta Api Indonesia adalah satu-satunya perusahaan yang menguasai penentuan harga berbagai peralatan dan perlengkapan kereta api di Indonesia, pasar gabah petani dapat menjadi monopsoni jika yang membeli gabah petani hanya satu, yaitu KUD (Koperasi Unit Desa).

f. Pasar oligopsoni
Pasar oligopsoni adalah suatu pasar di mana pembelian suatu barang dipegang oleh beberapa perusahaan. Contohnya, di pedesaan sering terdapat tengkulak dan pengijon.

g. Pasar persaingan monopolistik
Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang di dalamnya terdapat persaingan antara pedagang yang melakukan monopoli. Barang-barang yang diperjualbelikan pada dasarnya sama, tetapi jenisnya beraneka ragam (diferensiasi).
Contoh: merek pasta gigi, Pepsodent memonopoli penjualan pasta gigi di Indonesia di antara sejumlah merek pasta gigi lainnya seperti Ritadent, Ciptadent, dan sebagainya.
Ciri pasar persaingan monopolistik, yaitu :
a. terdapat banyak penjual,
b. terdapat diferensiasi produk, dan
c. produsen dapat mengendalikan harga pada tingkat tertentu.

Sumber ::

http://118.98.212.211/explorer/view.php?file=BSE/02.+SMP_MTs/SMP+099+IPS+8+Nanang+Herjunanto/06-x.pdf

Label: Tulisan (UG Portfolio) 0 komentar

ORI (Oeang Republik Indonesia)

5/30/2010 07:25:00 PM | Publish by Shelly Gustika Septiani

Di awal2 tahun setelah kemerdekaan, Indonesia menerbitkan uang seri ORI (Oeang Republik Indonesia) yang dibagi menjadi 5 bagian :

1. ORI I yang bertanggal "Djakarta 17 Oktober 1945"
Terdiri dari pecahan 1 sen, 5 sen, 10 sen, 1/2 rupiah, 1 rupiah, 5 rupiah, 10 rupiah dan 100 rupiah. Walaupun cuma terdiri dari 8 jenis tetapi ORI I mempunyai variasi nomor seri yang sangat banyak, lebih dari 20 jenis variasi yang telah ditemukan.
ORI jenis ini ditandatangani oleh Mr. AA Maramis dan sangat mudah didapatkan sehingga tidak mempunyai nilai tinggi.

2. ORI II bertanggal "Djokjakarta 1 Djanuari 1947"
Terdiri dari pecahan 5, 10, 25, 100 rupiah. Selain pecahan 25 rupiah, gambar dan bentuk pecahan lainnya mirip dengan ORI I tetapi ditandatangani oleh Mr. Sjafrudin Prawiranegara. Seperti juga ORI I, seri ORI II sangat mudah ditemukan dan tidak mempunyai nilai tinggi.

3. ORI III yang bertanggal "Djokjakarta 26 Djuli 1947"
Terdiri dari pecahan 1/2, 2 1/2, 25, 50, 100 SDA, 100 tembakau, dan 250 rupiah. Semuanya ditandatangani oleh Mr. AA Maramis.
Salah satu pecahan dari seri ORI III yang mempunyai tingkat kesulitan yang cukup tinggi, adalah pecahan 100 tembakau, disebut demikian karena gambar depannya adalah perkebunan tembakau. Karena kelangkaannya uang ini mempunyai nilai jual cukup tinggi. Harga di katalog KUKI 2005 adalah: Rp. 800 ribu untuk kondisi VG, Rp. 2.500.000 untuk kondisi VF dan Rp. 5.000.000 untuk kondisi mulus. Sedangkan untuk pecahan2 lainnya relatif tidak terlalu sulit ditemukan.

4. ORI IV bertanggal "Jogjakarta 23 Agustus 1948" dan ditandatangani oleh Drs. Moh Hatta
Terdiri dari pecahan yang bernilai ganjil, yaitu 40, 75, 100, 400 dan 600 rupiah. ORI IV mempunyai tingkat kesulitan tertinggi karena satu diantaranya yaitu pecahan 600 rupiah merupakan kunci dari seri ORI. Pecahan 600 tidak diterbitkan dan dicetak hanya pada satu sisi (sisi belakang kosong), terdiri dari dua jenis yaitu yang mempunyai bingkai bertulisan ENR di sisi kirinya dan satu lagi yang tidak mempunyai bingkai. Harga berkisar dari 8 juta s/d 35 juta.
Pecahan yang mempunyai nilai kesulitan tinggi juga terdapat pada seri ORI IV lainnya yaitu pecahan 75 rupiah yang berharga 1 s/d 4,5 juta dan pecahan 100 rupiah.
Untuk pecahan 100 nya, karena gambarnya mirip dengan ORI 100 tembakau Maramis maka sering disebut sebagai ORI 100 tembakau Hatta. harganya sekitar setengah dari ORI 100 tembakau Maramis.

5. ORI Baru (New ORI), bertanggal "Djokjakarta 17 Agustus 1949" dan ditandatangani oleh Mr. Loekman Hakim.
Terdiri dari pecahan 10 sen baru (biru), 10 sen baru (merah), 1/2 rupiah baru (hijau), 1/2 rupiah baru (merah), 1 rupiah baru, 10 rupiah baru (hitam kuning), 10 rupiah baru (coklat merah) dan 100 rupiah baru (ada jenis uncutnya).
Tingkat kesulitan ORI baru sangat tinggi dan mempunyai harga jual yang tinggi. Termahal adalah 10 rupiah baru (hitam kuning) bernilai sekitar 1 s/d 4 juta rupiah, disusul 10 rupiah baru (coklat orange) Rp. 1 s/d 2,5 juta. Sedangkan pecahan 10 sen, 1/2 rupiah dan 1 rupiah masing2 benilai sekitar 200.000 s/d 1 juta rupiah.

Uang2 seri ORI disamping berpenampilan tidak menarik juga tidak mempunyai pengaman yang baik, sehinga sangat banyak dipalsukan. Para kolektor pemula harus extra hati-hati bila ingin mengoleksi uang2 ORI dan harus banyak belajar sehingga dapat mengetahui mana yang palsu dan mana yang asli. Hampir semua uang ORI ada palsunya termasuk yang bernilai rendah sekalipun, apalagi yang bernilai tinggi. Bahkan untuk pecahan tertentu yaitu 400 rupiah hampir semuanya yang beredar dipasaran adalah palsu.

Salah satu contohnya :
ORI 600 rupiah (tersulit dan termahal)


Sumber ::

http://uang-kuno.blogspot.com/2008/03/uang-kertas-indonesia-yang-bernilai.html


Label: Tulisan (UG Portfolio) 0 komentar

Pasar Monopoli vs Oligopolistik vs Monopolistik vs Persaingan Sempurna

5/30/2010 07:07:00 PM | Publish by Shelly Gustika Septiani

Ada pernyataan seorang kawan akhir-akhir ini, saat bertemu dengan pelaku pasar televisi berlangganan di Indonesia. Sebelum sering-sering bermain ke Gorontalo dan Balikpapan untuk melihat dan mendaftar pemain-pemain kecil spanyol*, ada baiknya konsepsi dasar tentang struktur pasar harus dipahami secara mendalam. Saya jadi tersenyum sekaligus menggeleng, “Kenapa juga pasar oligopolistik jadi merugikan masyarakat?” Pak, jangan memberikan pernyataan sebelum melakukan riset dan pendalaman pemahaman, ya.
Pasar monopoli pun bisa terjadi secara alamiah, karena penguasaan teknologi atau modal kapital yang besar. Saat sang pemain monopoli ini mulai melakukan tindakan merugikan masyarakat (dan ada hitungannya), di saat ini pula kebijakan persaingan usaha berperan.
Secara singkat ada sedikit perbedaan antara persaingan sempurna dengan monopolistik:
Pasar persaingan sempurna:
• banyak pembeli dan banyak penjual
• produk yang homogen
• informasi produk cukup
• free entry
Pasar persaingan monopolistik:
• banyak pembeli dan banyak penjual
• produk yang terdiferensiasi
• informasi produk cukup
• free entry

Produk yang mirip bisa terdiferensiasi karena geografi (lokasi Alfamart di dekat rumah saya lebih nyaman ditempuh daripada Indomaret lima rumah di sebelahnya). Alfamart itu berada di daerah yang tidak terlalu ramai untuk diseberangi dibanding Indomaret. Produk yang mirip juga bisa terdiferensiasi karena iklan yang terus-menerus. Cairan pencuci rambut (shampoo) merek Sunsilk yang berbotol hijau adalah untuk pengguna jilbab. Apa isinya berbeda dengan yang botol kuning, merah muda ataupun biru? Mungkin hanya wewangian dan pewarna yang berbeda, tetapi semuanya tetap cairan pencuci rambut dari bahan kimia sama.
Lalu apa oligopolistik? Di pasar ini, keputusan harga berada di segelintir pemain, walaupun berada di banyak pemain. Sebagai price leaders, segelintir pemain ini bisa membuat skema sebagai berikut:
• Perusahaan oligopoli berkonspirasi dan berkolaborasi untuk membuat harga monopoli dan mendapatkan keuntungan dari harga monopoli ini
• Pemain oligopoli akan berkompetisi dalam harga, sehingga harga dan keuntungan menjadi sama dengan pasar kompetitif
• Harga dan keuntungan oligopoli akan berada antara harga di pasar monopoli dan pasar kompetitif
• Harga dan keuntungan oligopoli tak dapat ditentukan, indeterminate.
Di sini, barulah kita bermain dalam sebuah teori permainan. Game theory. Ada tata cara bermain dan penaltinya juga!
* Catatan: spanyol = separuh nyolong, sebuah istilah yang dikemukakan oleh seorang filantropis pemilik satelit negeri ini, “Sesungguhnya inilah Indonesia Raya, negara kepulauan yang tak mampu diurus semuanya di pusat.”
Pasar persaingan sempurna (perfect competition) : adalah sebuah jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. Harga terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran dan permintaan sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat mempengaruhi harga dan hanya berperan sebagai penerima harga (price-taker). Barang dan jasa yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan. Semua produk terlihat identik. Pembeli tidak dapat membedakan apakah suatu barang berasal dari produsen A, produsen B, atau produsen C? Oleh karena itu, promosi dengan iklan tidak akan memberikan pengaruh terhadap penjualan produk.

Sumber ::
http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id/files/2009/03/herwnetikabentuk11.doc.

Label: Tulisan (UG Portfolio) 0 komentar

UANG BEREDAR DAN MEKANISME PENCIPTAAN UANG

5/30/2010 01:00:00 AM | Publish by Shelly Gustika Septiani



UANG BEREDAR
Jenis-jenis uang, yaitu :


1. Uang kartal; (logam dan kertas) yang ada di tangan masyarakat (di luar bank umum) dan siap dibelanjakan, setiap saat dikeluarkan oleh bank sentral.
2. Uang giral; yaitu uang di rekening giro (demand deposits) yang diciptakan oleh bank-bank umum atau dikenal BPUG (Bank umum Pencipta Uang Giral)
3. Uang kuasi; yaitu uang dalam bentuk tabungan (saving deposits) dan deposito berjangka (time deposit) yang dikeluarkan oleh bank-bank umum.

Perbedaan:
(1) uang kartal dikeluarkan dan diedarkan oleh BI sementara uang giral dan uang kuasi diciptakan dan diedarkan oleh bank umum.
(2) Dari peggunaannya, uang kartal dan giral dapat digunakan langsung sebagai alat pembayaran; uang kuasi tidak dapat secara langsung digunakan sebagai alat pembayaran.

Jenis-Jenis Uang Beredar di Indonesia terdiri dari DUA macam :
1. Uang beredar dalam arti sempit (M1) yaitu kewajiban sistem moneter (bank sentral dan bank umum) terhadap sektor swasta domestik (penduduk) meliputi uang kartal (C) dan uang giral (D)
2. Uang beredar dalam arti luas (M2) disebut juga Likuiditas Perekonomian yaitu kewajiban system moneter terhadap sektor swasta domestik meliputi M1 ditambah uang kuasi (T)

Mekanisme Penciptaan Uang


1. Terdiri dari tiga pelaku; bank sentral, bank umum dan sektor swasta domestik. Interaksi terjadi antara penawaran uang oleh sistem moneter dan permintaan uang oleh sector swasta domestik.
2. Penciptaan uang primer oleh otoritas moneter.
Uang primer/inti (M0) adalah uang kartal dan simpanan giro bank umum. Disebut primer/inti karena jenis uang ini merupakan inti atau “biang”dalam proses penciptaan uang beredar (C, D, dan T). “Uangkartal adalah uang primer TETAPI tidak semua uang primer adalah uang kartal.”

Penciptaan Uang Oleh Bank Umum
Bank umum menciptakan uang giral dan kuasi melalui beberapa cara yaitu:
1. Substitusi; masyarakat menyetor uang kartal ke bank umum ke dalam simpanan giro, tabungan, atau deposito.
2. Transformasi; bank umum membeli surat berharga dan kemudian membukukan dalam bentuk simpanan giro, tabungan, atau deposito.
3. Pemberian kredit; bank umum memberikan kredit kepada nasabah dan membukukan kredit tersebut ke rekening giro atas nama debitur yang menerima kredit tersebut.

•Hubungan M0, M1, M2
Otoritas moneter tidak sepenuhnya dapat mengendalikan uang beredar, sebab sangat tergantung faktor bank umum dan perilaku masyarakat. Bank sentral hanya dapat
mengendalikan M0.

Money Multiplier (mm)
Konsep mm menjelaskan bagaimana proses penciptaan uang giral dan kuasi akibat adanya perubahan M0. Berapa besar atau berapa kali perubahan uang beredar sebagai akibat perubahan uang primer (M1).

Determinan mm adalah:
c (currency ratio) yaitu rasio uang giral terhadap uang kartal
t (time and savings deposits rasio) yaitu rasio tabungan dan deposito (uang kuasi) terhadap uang giral.
r (reserve ratio) yaitu rasio cadangan bank terhadap total simpanan (giral + kuasi).

Currency Ratio (r)
r dipengaruhi oleh perilaku masyarakat dalam memilih memegang uang kartal atau
giral. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat:
(1) Biaya penggunaan uang giral; biaya transportasi dan biaya administrasi simpanan
(2) Kenyamanan dan Keamanan; uang giral lebih aman dan nyaman dalam penyelesaian transaksi yang relatif besar.

Time and savings deposits ratio (t)

Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat menentukan t, yaitu:
(1)opportunity cost; t berubah searah dengan suku bunga uang kuasi dan berlawanan arah dengan suku bunga uang giral.
(2)pendapatan masyarakat; t berubah searah dengan perubahan tingkat pendapatan.
(3)kemajuan layanan sektor perbankan; t meningkat bila layanan sektor perbankan semakin maju

Reserve ratio (r)
Di bank umum, r dibagi dua yaitu:
(1) legal reserve ratio; rasio cadangan resmi terhadap simpanan masyarakat yang dipengaruhi oleh ketentuan bank sentral
(2) excess reserve ratio; rasio cadangan terhadap simpanan masyarakat yang dipengaruhi oleh keperluan bank akan terhadap likuiditas jangka pendek (simpanan giro atau simpanan tabungan).

Faktor yang mempengaruhi uang beredar, yaitu:
(1) faktor yang mempengaruhimm, yaitu c, t, dan r.
(2) faktor yang mempengaruhi perubahan uang primer.Hal ini terkait dengan perubahan transaksi keuangan daerah yang tercermin pada pos-pos Neraca Otoritas Moneter baik dari sisi penggunaan uang primermaupun faktor yang mempengaruhi uang primer (aktiva luar negeri bersih, aktiva dalam negeri bersih, dan aktiva lainnya bersih).


Sumber :: http://rahmatullahrizieq.edublogs.org/files/2008/01/chap05-money-compatibility-mode.pdf

Label: Tulisan (UG Portfolio) 0 komentar

TEORI ORGANISASI UMUM 2

5/30/2010 12:14:00 AM | Publish by Shelly Gustika Septiani

Shelly Gustika Septiani (11108818) 2KA01
ILMU EKONOMI
DAFTAR ISI

Pembahasan I : PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Pembahasan II : KONSEP ELASTISITAS
Pembahasan III : BIAYA DAN PENDAPATAN
Pembahasan IV : STRUKTUR PASAR
Pembahasan V : JENIS-JENIS UANG






Pembahasan I

PERMINTAAN DAN PENAWARAN

A. Hukum Permintaan dan Penawaran

Pengertian Permintaan
Permintaan adalah sejumlah barang dan jasa yang diinginkan untuk dibeli atau dimiliki
pada berbagai tingkat harga yang berlaku di pasar pada waktu tertentu.

Hukum Permintaan
Hukum permintaan tidak berlaku mutlak, tetapi bersifat tidak mutlak dan dalam keadaan cateris paribus (faktor-faktor lain dianggap tetap).
Hukum permintaan “apabila harga mengalami penurunan, maka jumlah permintaan akan naik/bertambah, dan sebaliknya apabila harga mengalami kenaikan, maka jumlah permintaan akan turun/berkurang”.
Hukum permintaan berbanding terbalik dengan harga.

Pengertian Penawaran
Penawaran adalah sejumlah barang dan jasa yang disediakan untuk dijual pada berbagai tingkat harga pada waktu dan tempat tertentu. Jumlahnya penawaran sebagai akibat adanya permintaan dan sebaliknya, sehingga antara penawaran dan permintaan tidak dapat dipisahkan.

Hukum Penawaran
Apabila harga naik, maka jumlah barang/jasa yang ditawarkan meningkat/bertambah. Jika harga barang/jasa turun, maka jumlah barang/jasa yang ditawarkan berkurang/turun. Hukum penawaran berbanding lurus dengan harga barang. Hukum ini juga tidak berlaku mutlak (cateris paribus).

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan adalah:
a. Harga barang itu sendiri
Naik atau turunnya harga barang/jasa akan mempengaruhi banyak/sedikitnya terhadap jumlah barang yang diminta.
b. Pendapatan masyarakat
Pendapatan masyarakat mencerminkan daya beli masyarakat. Tinggi/rendahnya pendapatan masyarakat akan mempengaruhi kualitas maupun kuantitas permintaan.
c. Intensitas kebutuhan
Mendesak/tidaknya atau penting tidaknya kebutuhan seseorang terhadap barang/ jasa, mempengaruhi jumlah permintaan. Kebutuhan primer, lebih penting dibanding kebutuhan sekunder. Kebutuhan sekunder lebih penting dibanding tertier, sehingga pengaruhnya terhadap jumlah permintaan berbeda.
d. Distribusi Pendapatan
Makin merata pendapatan, maka jumlah permintaan semakin meningkat, sebaliknya pendapatan yang hanya diterima/dinikmati oleh kelompok tertentu, maka secara keseluruhan jumlah permintaan akan turun.
e. Pertambahan penduduk
Jumlah penduduk akan mempengaruhi jumlah permintaan. Makin banyak penduduk, maka jumlah permintaan akan meningkat.
f. Selera (Taste)
Perkembangan mode, pendidikan, lingkungan akan mempengaruhi selera masyarakat, yang akan mempunyai pengaruh terhadap jumlah permintaan.
g. Barang pengganti (substitusi)
Adanya barang pengganti akan berpengaruh terhadap jumlah permintaan. Pada saat harga barang naik, jika ada barang pengganti maka jumlah permintaan akan dipengaruhinya.


Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran
Seperti permintaan, penawaran juga dipengaruhi oleh faktor lain, yaitu:
a. Biaya produksi (input)
Tinggi/rendahnya biaya produksi akan mempengaruhi harga jual yang pada akhirnya akan mempengaruhi jumlah yang ditawarkan.
b. Teknologi
Maju/mundurnya atau canggih tidaknya teknologi akan mempengaruhi jumlah penawaran. Makin canggih teknologi, produktifitas semakin besar, harga menjadi murah, jumlah yang ditawarkan meningkat dan sebaliknya.
c. Harapan keuntungan
Tingkat keuntungan produsen, besar kecilnya laba akan menentukan harga jual. Keuntungan yang besar akan diperoleh jika harga barang murah, sehingga jumlah penawaran meningkat, yang pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan.
d. Kebutuhan akan uang tunai
Mendesak atau tidaknya kebutuhan uang tunai bagi perusahaan akan berpengaruh kepada harga jual yang akhirnya berpengaruh pada jumlah penawaran barang/jasa.
e. Harapan harga masa yang akan datang
Bagi produsen yang mampu menahan barang untuk dijual pada saat harga dianggap lebih menguntungkan, produsen akan menahan barang, sehingga mempengaruhi jumlah penawaran.
C. Harga Keseimbangan

Harga keseimbangan atau harga pasar (Equilibrium Price) adalah tinggi rendahnya tingkat harga yang terjadi atas kesepakatan antara produsen/penawaran dengan konsumen atau permintaan.
Pada harga keseimbangan produsen/penawaran bersedia melepas barang/jasa, sedangkan permintaan/konsumen bersedia membayar harganya. Dalam kurva harga keseimbangan terjadi titik temu antara kurva permintaan dan kurva penawaran, yang disebut Equilibrium Price.

D. Faktor-faktor yang Menggeser Kurva Permintaan dan Penawaran

Pergeseran Kurva Permintaan
Kurva permintaan dapat berubah karena :
1. Perubahan Harga
Perubahan harga mengakibatkan perubahan permintaan, yaitu :
a. Jika harga naik, maka jumlah permintaan akan berkurang. Kurva akan bergeser ke kiri.
b. Jika harga turun, maka jumlah permintaan akan naik. Kurva akan bergeser ke kanan.
2. Perubahan Pendapatan Masyarakat
Pendapatan masyarakat akan mengakibatkan perubahan permintaan, yaitu :
a. Jika pendapatan masyarakat naik, maka jumlah permintaan akan bertambah dan kurva permintaan akan bergeser ke kanan.
b. Jika pendapatan masyarakat turun, maka jumlah permintaan akan berkurang dan kurva permintaan akan bergeser ke kiri.

Pergeseran Kurva Penawaran
Kurva penawaran akan mengalami pergeseran, tergantung pada faktor yang mempengaruhinya.
Jika harga barang naik, maka jumlah penawaran akan bertambah, sehingga kurva bergeser ke kanan.
Jika harga barang turun, maka jumlah penawaran akan berkurang, kurva bergeser ke kiri.




Pembahasan II


KONSEP ELASTISITAS

Secara umum, elastisitas adalah suatu pengertian yang menggambarkan derajat kepekaan/respon dari jumlah barang yang diminta/ ditawarkan akibat perubahan faktor yang mempengaruhinya.

4 konsep elastisitas yang umumnya dipakai dipakai dalam teori ekonomi mikro :
1. Elastisitas harga permintaan (Ed)
2. Elastisitas harga penawaran (Ws)
3. Elastisitas silang (Ec)
4. Elastisitas pendapatan (Ey)

Berikut ini penjelasannya :
1. Elastisitas harga permintaan (Ed)
Digunakan untuk mengetahui besarnya perubahan jumlah barang yang diminta
akibat adanya perubahan harga barang itu sendiri.

Macam-macam Elastisitas Permintaan :
E > 1 : Elastis
Permintaan elastis terjadi jika perubahan permintaan lebih besar dari perubahan harga. E > 1, artinya perubahan harga diikuti jumlah permintaan dalam jumlah yang lebih besar. Contoh: barang mewah.
E <> In Elastis
Permintan in elastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan permintaan.
E <> artinya perubahan harga hanya diikuti perubahan jumlah yang diminta dalam jumlah yang relatif lebih kecil. Contoh: permintaan terhadap beras.
E = 1 : Unitary
Permintaan elastis uniter terjadi jika perubahan permintaan sebanding dengan perubahan harga. E = 1, artinya perubahan harga diikuti oleh perubahan jumlah permintaan yang sama. Contoh: barang-barang elektronik.
E = 0 : In Elastis Sempurna
Permintaan in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah permintaan. E = 0, artinya bahwa perubahan sama sekali tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah permintaan. Contoh: obat-obatan pada waktu sakit.
E = ~ : Elastis Sempurna
Permintaan elastis sempurna terjadi jika perubahan permintaan tidak berpengaruh sama sekali terhadap perubahan harga. Kurvanya akan sejajar dengan sumbu Q atau X. E = ~ , artinya bahwa perubahan harga tidak diakibatkan oleh naik-turunnya jumlah permintaan. Contoh: bumbu dapur.

Hal-Hal Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan
1. Tingkat kemudahan barang yang bersangkutan untuk di gantikan oleh barang yang lain.
2. Besarnya proporsi pendapatan yang digunakan.
3. Jangka waktu analisa.
4. Jenis barang.

Rumus untuk mernghitung besarnya elastisitas :

Ed= ((Q2 – Q1)/ Q1) / ((P2 – P1)/P1)
Ed=(ΔQ/Q) / ( ΔP/P)


2. Elastisitas harga penawaran (Ws)
Elastisitas penawaran adalah tingkat perubahan penawaran atas barang dan jasa yang diakibatkan karena adanya perubahan harga barang dan jasa tersebut. Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut diukur dengan angkaangka yang disebut koefisien elastisitas penawaran dengan lambang ES (Elasticity Supply).

Macam-macam Elastisitas Penawaran :
Seperti dalam permintaan, elastisitas penawaran dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu

1. In Elastis Sempurna (E = 0)
Penawaran in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah penawaran.
2. In Elastis (E < e =" 1)"> 1)
Penawaran elastis terjadi jika perubahan harga diikuti dengan jumlah penawaran yang lebih besar.
5. Elastis Sempurna (E = ~)
Penawaran elastis sempurna terjadi jika perubahan penawaran tidak dipengaruhi sama sekali oleh perubahan harga, sehingga kurva penawaran akan sejajar dengan sumbu Q atau X pada umumnya.

Rumus untuk mernghitung besarnya elastisitas :
Es = ((Q2 – Q1) / ½ (Q2+Q1)) / ((P2 – P1) / ½ (P2 + P1))
Es = (∆Q / ½ (Q1+Q2)) / (∆P / ½ (P1+P2))

3. Elastisitas silang (Ec)
Untuk mengukur besarnya kepekaan permintaan suatu barang jika harga barang lain yang berubah, yaitu harga barang yang ada kaitanya dengan barang tersebut yang berupa barang komplementer dan dapat berupa barang subtitusi.
Rumus untuk mernghitung besarnya elastisitas :
Ec=(( QX2 – QX1 ) / ½ (QX1 + QX2)) / ((PY2 - PY1) / ½ (PY1 + PY2))
Ec= (∆ QX / ½ (QX1 + QX2)) / (∆ PY / ½ (PY1 + PY2))


4. Elastisitas pendapatan (Ey)
Untuk mengukur perubahan jumlah barang yang diminta akibat dari adanya perubahan pendapatan dalam rumus dituliskan sebagai berikut:
Ey= ((Q2 – Q1) / ½ (Q1 + Q2)) / ((I2 - I1)/ ½ (I1+ I2))
Ey= (∆ Q / ½ (Q1 + Q2)) / (∆ I / ½ (I1 +I2))




Pembahasan III


BIAYA DAN PENDAPATAN

A. Biaya (Cost)
Biaya (cost) produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi guna memproduksi output.

Macam-macam biaya, yaitu :
1. Total Fixed Cost(ongkos total tetap) adalah jumlah ongkos yang tetap yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi.Contoh penyusutan, sewa, dsb.Biaya total (TFC) tidak tergantung pada kuantitas output (Q),sedangkan biaya variabel total bergantung pada kuantitas output.
2. Total Variabel Cost ( ongkos variabel total ) adalah jumblah ongkos-ongkos yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkat yang dihasilkan.Contoh ongkos bahan mentah, tenaga kerja dan sebagainya.
3. Total Cost (ongkos total ) adalah penjumblahan antara ongkos total tetap dengan ongkos total variabel. TC = TFC + TVC
4. Averege Fixed Cost ( ongkos tetap rata-rata ) adalah ongkos tetap yang dibebankan untuk setiap unit output.
AFC = (TFC / Q)*Q
Biaya tetap rata-rata (AFC) menurun secara kontinyu sampai mendekati garis horisontal, karena AFC = TFC/Q
5. Averege Fixed Cost (ongkos variabel rata-rata) adalah ongkos variabel yang dibebankan untuk setiap unit output.
AVC = TVC/Q
6. Averege Total Cost (onggkos total rata-rata) adalah ongkos produksi yang dibebankan untuk setiap unit output.
ATC = TC / Q
7. Marginal Cost (ongkos marginal) adalah tambahan atau berkurangnya ongkos total karena bertambahnya atau berkurangnya satu unit output.
MC = ∆TC / ∆Q = ∆TVC / ∆Q

B. Pendapatan (Revenue)
Pendapatan atau Revenue adalah semua penerimaan produsen dari hasil penjualan barang atau outputnya.

Macam-macam revenue, yaitu :
1. Total Revenue (TR) adalah penerimaan total dari hasil penjualan output.
TR = P*Q
dimana : P = Price / Harga
Q = Quantity / Jumlah Barang
2. Average Revenue (AR) adalah penerimaan perunit dari penjualan output.
AR = TR / Q = (P*Q)/Q = P jadi, AR = P
3. Marginal Revenue (MR) adalah kenaikan atau penurunan penerimaan sebagai akibat dari penambahan atau pengurangan satu unit output.
MR = ∆TR / ∆Q

C. Pendapatan Maksimum

Terdapat tiga pendekatan perhitungan pendapatan maksimum, yaitu :
1. Pendekatan Totalitas (totality approach)
Pendekatan totalitas membandingkan pendapatan total (TR) dan biaya total (TC). Jika harga jual per unit output (P) dan jumlah unit output yang terjual (Q), maka TR = P.Q. Biaya total adalah jumlah biaya tetap (FC) ditambah biaya variable per unit(v) dikali biaya variable per unit, sehingga:
π = P.Q – (FC + v.Q)
Implikasi dari pendekatan totalitas adalah perusahaan menempuh strategi penjualan maksimum (maximum selling). Sebab semakin besar penjualan makin besar laba yang diperoleh. Hanya saja sebelum mengambil keputusan, perusahaan harus menghitung berapa unit output yang harus diproduksi untuk mencapai titik impas. Kemudian besarnya output tadi dibandingkan dengan potensi permintaan efektif.
2. Pendekatan Rata-rata (average approach)
Dalam pendekatan ini perhitungan laba per unit dilakukan dengan membandingkan antara biaya produksi rata-rata (AC) dengan harga jual output (P) kemudian laba total dihitung dari laba per unit dikali dengan jumlah output yang terjual.
π = (P - AC).Q
Dari persamaan ini, perusahaan akan mencapai laba bila harga jual per unit output (P) lebih tinggi dari biaya rata-rata (AC). Perusahaan akan mencapai angka impas bila P sama dengan AC.
Keputusan untuk memproduksi atau tidak didasarkan perbandingan besarnya P dengan AC. Bila P lebih kecil atau sama dengan AC, perusahaan tidak mau memproduksi. Implikasi pendekatan rata-rata adalah perusahaan atau unit usaha harus menjual sebanyak-banyaknya (maximum selling) agar laba (π) makin besar.
3. Pendekatan Marginal (marginal approach)
Perhitungan laba dilakukan dengan membandingkan biaya marginal (MC) dan pendapatan marginal (MR). Laba maksimum akan tercapai pada saat MR = MC.
π = TR – TC
Laba maksimum tercapai bila turunan pertama fungsi π(δ π /δQ) sama dengan nol dan nilainya sama dengan nilai turunan pertama TR (δTR/ δQ atau MR) dikurangi nilai turunan pertama TC (δTC/ δQ atau MC). Sehingga MR – MC = 0. Dengan demikian, perusahaan akan memperoleh laba maksimum (atau kerugian minimum) bila ia berproduksi pada tingkat output di mana MR = MC.




Pembahasan IV

STRUKTUR PASAR


Pasar output adalah pertemuan antara permintaan output dan penawaran output.Pada sisi permintaan,pasar output mempunyai ciri-ciri yang sama, yaitu bahwa permintaan pasar adalah penjumlahan dari permintaan konsumen yang jumlahnya banyak sekali.Namun pada sisi penawarannya, jumlah penjual bervariasi dari jumlah yang sangat banyak sampai jumlah yang sedikit,bahkan hanya satu penjual.
Berdasarkan jumlah penjual yang ada, struktur pasar output dibedakan menjadi empat, yaitu :
1. Pasar Persaingan Sempurna (perfect competitive market) : pasar dengan jumlah penjual sangat banyak.
2. Pasar Monopoli : pasar dengan hanya satu penjual.
3. Pasar Persaingan Monopolistik : pasar dengan banyak penjual tetapi produk produknya heterogen, sehingga masing-masing penjual dapat mempengaruhi harga.
4. Pasar Oligopoli : pasar dengan jumlah penjual sedikit.

Ketiga pasar terakhir termasuk dalam pasar persaingan tidak sempurna ( imperfect competitive market).

1. Pasar Persaingan Sempurna

Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena struktur pasar ini akan dapat menjamin berlangsungnya aktivitas produksi dengan tingkat efisiensi yang tinggi. Oleh karena itu dalam analisis ekonomi sering digunakan asumsi bahwa perekonomian merupakan pasar persaingan sempurna. Tetapi dalam praktek tidak mudah untuk menentukan suatu industri dapat digolongkan ke dalam pasar persaingan sempurna yang sesungguhnya (sesuai teori).
Umumnya, yang ada adalah yang mendekati ciri-ciri struktur pasar tersebut. Namun,sebagai landasan teori untuk analisis ekonomi, mempelajari ciri-ciri pasar persaingan sempurna adalah sangat penting.

Asumsi-Asumsi

Model persaingan sempurna didasari oleh asumsi-asumsi sebagai berikut:
a Terdapat sangat banyak penjual dan pembeli. Oleh karena terdapat sangat banyak produsen atau perusahaan, maka setiap produsen atau perusahaan hanya memasok produk sebagian kecil saja dari total produk yang ditawarkan di pasar. Pembeli juga sangat banyak sehingga secara individual mereka tidak mempunyai kekuatan monopsoni untuk mempengaruhi mekanisme di dalam pasar.
b Produk yang dihasilkan oleh para produsen adalah homogen. Pasar diartikan sebagai gabungan dari produsen yang memproduksi produk yang homogeny atau identik. Ini berarti bahwa antara produk dari produsen yang satu dengan produk dari produsen yang lain bersifat substitusi sempurna. Oleh karena itu,para pembeli tidak dapat membedakan produk- produk dari produsen yang berbeda.
c Setiap produsen adalah pengambil harga ( price taker). Implikasi dari kedua asumsi di atas adalah bahwa produsen secara individual tidak dapat mempengaruhi harga pasar yang berlaku dengan mengubah jumlah produk yang ditawarkan. Dengan demikian setiap produsen hanya menerima harga pasar. Produsen dapat menawarkan produk berapapun jumlahnya dengan harga pasartersebut.
d Perusahaan-perusahaan bebas masuk dan keluar pasar ( free entry and exit of firms). Tidak ada hambatan bagi setiap perusahaan untuk masuk ke pasar atau keluar dari pasar.
e Maksimisasi profit/keuntungan. Tujuan dari semua perusahaan adalah memaksimumkan keuntungan. Tidak ada tujuan lain.
f Tidak ada regulasi dari pemerintah. Tidak ada intervensi pemerintah di dalam pasar ( seperti tarif, subsidi, pembatasan produksi, dan sebagainya). Struktur pasar di mana telah dipenuhi asumsi-asumsi di atas disebut pasar persaingan murni (pure competition). Untuk pasar persaingan sempurna (perfect competition) memerlukan asumsi-asumsi tambahan sebagai berikut.
g Mobilitas faktor-faktor produksi sempurna. Faktor-faktor produksi bebas berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain melalui mekanisme ekonomi. Dengan kata lain, terjadi persaingan sempurna di dalam pasar input.
h Pengetahuan sempurna ( perfect knowledge). Semua penjual dan pembeli diasumsikan mempunyai pengetahuan yang lengkap tentang kondisi pasar, baik kondisi sekarang maupun yang akan datang. Dengan demikian kondisi ketidakpastian di masa mendatang dapat diantisipasi. Informasi pasar dapat diperoleh dengan mudah dan tanpa biaya. Berdasarkan asumsi-asumsi di atas kita akan menganalisis ekuilibrium atau keseimbangan produsen/ perusahaan dan pasar/industri di dalam jangka pendek dan jangka panjang. Ekuilibrium produsen dicapai pada saat perusahaannya mencapai keuntungan maksimum. Ekuilibrium pasar atau industri dicapai apabila (a) semua perusahaan dalam posisi ekuilibrium, dan (b) jumlah produk semua perusahaan tersebut sama dengan jumlah permintaan semua konsumen.
2. Pasar Monopoli

Struktur pasar yang bertentangan dengan pasar persaingan sempurna adalah monopoli.Monopoli adalah struktur pasar di mana hanya terdapat satu penjual, tidak ada substitusi produk yang mirip (close substitute), dan terdapat hambatan masuk (barriers to entry) ke pasar.

Ciri-ciri pasar monopoli dapat dijelaskan sebagai berikut:
a Hanya ada satu penjual.Karena hanya ada satu penjual maka pembeli tidak mempunyai pilihan lain. Dalam hal ini pembeli hanya menerima syarat-syarat jual-beli yang ditentukan penjual.
b Tidak ada substitusi produk yang mirip.Misalnya,aliran listrik.Aliran listrik tidak mempunyai pengganti dari barang lain. Ada barang pengganti tetapi sifatnya berbeda, misalnya, lampu minyak.Lampu minyak tidak dapat menggantikan fungsi aliran listrik untuk menyalakan TV, setrika, dan sebagainya.
c Terdapat hambatan masuk ke pasar.Hambatan ini bisa berbentuk undangundang,memerlukan teknologi yang canggih,dan memerlukan modal yang sangat besar.
d Sebagai penentu harga ( price setter). Dengan mengendalikan tingkat produksi dan volume produk yang ditawarkan perusahaan monopoli dapat menentukan harga yang dikehendaki.

Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya monopoli adalah :
1. Memiliki bahan mentah strategis atau pengetahuan teknis produksi yang spesifik.Perusahaan monopoli umumnya menguasai seluruh atau sebagian besar bahan mentah yang tersedia. Sebagai contoh, Pertamina.
2. Hak paten produk atau proses produksi.Dengan pemberian hak paten akan melidungi perusahaan atau pihak-pihak pencipta suatu produk dari peniruan pihak-pihak lain.
3. Terdapat skala ekonomis. Pada beberapa kegiatan ekonomi, dengan menggunakan teknologi modern, produksi yang efisien hanya dapat dilakukan apabila jumlah produksinya sangat besar dan meliputi hampir seluruh produksi yang diperlukan di dalam pasar. Ini berarti bahwa pada waktu perusahaan mencapai keadaan di mana biaya produksi minimum, jumlah produksi adalah hampir sama dengan jumlah permintaan riel di pasar. Dengan sifat skala ekonomis demikian, pada tingkat produksi yang sangat tinggi, perusahaan dapat menurunkan harga. Keadaan seperti ini mengakibatkan perusahaan baru tidak akan sanggup bersaing dengan perusahaan yang terlebih dahulu berkembang. Keadaan ini mewujudkan pasar monopoli. Perusahaan jasa umum, seperti perusahaan listrik, perusahaan air minum, perusahaan telepon, dan perusahaan kereta api adalah contoh-contoh industri yang memiliki sifat skala ekonomis seperti diterangkan di atas.
4. Pemberian Hak Monopoli oleh Pemerintah. Melalui peraturan pemerintah, dapat diberikan kekusaan monopoli kepada perusahaan-perusahaan atau lembagalembaga tertentu.

3. Pasar Monopolistis

Pasar monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada di antara dua jenis bentuk pasar yang ekstrem,yaitu persaingan sempurna dan monopoli.Oleh karena itu sifat-sifat bentuk pasar ini mengandung unsur-unsur sifat pasar monopoli dan sifat pasar persaingan sempurna.Secara umum, pasar persaingan monopolistic dapat didefinisikan sebagai suatu pasar di mana terdapat banyak produsen/penjual yang menghasilkan dan menjual produk yang berbeda coraknya ( differentiated product).

Ciri-ciri pasar persaingan monopolistik selengkapnya adalah sebagai berikut:
1. Terdapat banyak penjual. Terdapat banyak penjual tetapi tidak sebanyak pada pasar persaingan sempurna. Perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik mempunyai ukuran yang relatif sama.
2. Produknya tidak homogen (berbeda corak). Produk perusahaan persaingan monopolistik berbeda coraknya dan secara fisik mudah untuk membedakan antara produk perusahaan yang satu dengan produk perusahaan lainnya. Sifat ini adalah sifat yang penting untuk membedakannya dengan sifat pada pasar persaingan sempurna. Perbedaan-perbedaan lain dapat berupa pembungkusannya, cara pembayaran dalam pembelian, pelayanan penjualan, dan sebagainya. Karena perbedaan corak tersebut maka produk perusahaan-perusahaan persaingan monopolistik tidak bersifat substitusi sempurna. Mereka hanya bersifat substitusi dekat ( close substitute) . Perbedaan-perbedaan inilah yang menjadi sumber kekuatan monopoli dari perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik.
3. Perusahaan mempunyai sedikit kekuatan mempengaruhi harga. Kekuatan mempengaruhi harga tidak sebesar pada pasar monopoli dan oligopoly. Kekuatan mempengaruhi harga bersumber dari perbedaan corak produk. Perbedaan ini mengakibatkan para pembeli akan memilih. Pembeli dapat lebih menyukai produk suatu perusahaan tertentu dan kurang menyukai produk perusahaan lainnya. Sehingga jika suatu perusahaan menaikkan harga, ia masih dapat menarik pembeli walaupun tidak sebanyak sebelum kenaikan harga. Sebaliknya jika suatu perusahaan menurunkan harga,belum tentu diikuti oleh kenaikan permintaan produk yang dihasilkan.
4. Masuk ke dalam industry atau pasar relative mudah. Masuk ke dalam pasar persaingan monopolistik tidak seberat masuk pasar monopoli dan oligopoly tetapi tidak semudah masuk pasar persaingan sempurna. Hal ini disebabkan, (1) modal yang diperlukan relatif besar dibandingkan dengan perusahaan pada pasar persaingan sempurna dan (2) harus menghasilkan produk yang berbeda dengan produk yang sudah ada di pasar.
5. Persaingan promosi penjualan sangat aktif. Dalam pasar persaingan monopolistik harga bukan penentu utama besarnya pasar. Suatu perusahaan mungkin menjual produknya dengan harga cukup tinggi tetapi masih dapat menarik banyak pelanggan. Sebaliknya mungkin suatu perusahaan menjual produknya dengan harga yang cukup murah tetapi tidak banyak menarik pelanggan. Oleh karena itu untuk menarik para pelanggan, perusahaan harus aktif melakukan promosi, memperbaiki pelayanan, mengembangkan desain produk, meningkatkan mutu produk, dan sebagainya.

4. Pasar Duopoli dan Oligopoli

Duopoli adalah keadaan di mana hanya ada dua perusahaan yang menguasaipasar. Oleh karena itu setiap tindakan yang dilakukan oleh pengusaha yang satu akan mempengaruhi kebijakan pengusaha lainnya, baik dalam hal menentukan harga,kapasitas produksi, kualitas produk, dan sebagainya. Apabila produk yang dihasilkan oleh pengusaha duopoli homogen, maka pasar dinamakan duopoli murni( pure duopoly) . Apabila produk yang dihasilkan tidak homogen tetapi bersifat dapat mensubstitusi, maka pasar dinamakan duopoli yang dibedakan ( differentiated duopoly).

Pasar oligopoli sama saja dengan pasar duopoli, hanya saja dalam pasar oligopoli jumlah perusahaan yang menguasai pasar lebih dari dua tetapi tidak banyak (oligos = sedikit) sehingga tindakan dari pengusaha yang satu akan mempengaruhi kebijakan dari pengusaha lainnya. Apabila produk yang dihasilkan oleh pengusaha oligopoli homogen maka pasar dinamakan oligopoli murni ( pure oligopoly) dan apabila produk yang dihasilkan tidak homogen maka dinamakan oligopoli yang dibedakan ( differentiated oligopoly).


Duopoli:

Pasar duopoli jarang sekali ditemukan dalam kenyataan. Oleh karena itu teori pasar duopoli lebih banyak menggunakan asumsi-asumsi, bahkan ada yang perlu dikhayalkan. Namun,teori duopoli sangat berguna sebagai dasar bagi penyusunan teori pasar oligopoli.

Teori pasar duopoli, pertama kali dikemukakan oleh ekonom Perancis Antoine Augustin Cournot pada tahun 1838 dalam karangannya berjudul “Researches into the Mathematical Principles of the Theory of Wealth”. Teori Cournot banyak dikrikik oleh ahli-ahli ekonomi, terutama tentang asumsi-asumsinya karena dianggap tidak masuk akal. Betrand-Edgeworth juga telah membuat teori duopoli yang dapat dianggap sebagai penyempurnaan teori Cournot.
Untuk analisis pasar duopoli dapat digambarkan sebagai berikut. Misalnya,hanya ada pengusaha A dan pengusaha B yang menguasai pasar produk tertentu. Setiap tindakan yang dilakukan pengusaha A akan mempengaruhi kebijakan yang diambil oleh pengusaha B dan begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu untuk dapat meramalkan dengan baik tentang tindakan yang akan dilakukan oleh pengusaha pesaingnya maka pengusaha duopoli harus selalu memperhatikan perilaku pengusaha pesaingnya tersebut. Untuk hal ini tentu tidak mudah.
Teori duopoli disusun berdasarkan asumsi-asumsi tentang perilaku pengusaha-pengusaha pesaing. Dengan demikian apabila asumsi-asumsi itu diubah,tentu akan muncul teori baru. Inilah yang menyebabkan adanya berbagai teori duopoli, karena asumsi-asumsi yang digunakan oleh para ahli yang menyusun teori berbeda.




Pembahasan V

JENIS-JENIS UANG


Jenis uang yang beredar dimasyarakat dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu uang kartal dan uang giral.

1. Uang Kartal

Uang kartal terdiri dari uang kertas dan uang logam. Uang kartal adalah alat bayar yang sah dan wajib diterima oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli sehari-hari.

Menurut Undang-undang Bank Sentral No. 13 tahun 1968 pasal 26 ayat 1, Bank Indonesia mempunyai hak tunggal untuk mengeluarkan uang logam dan kertas. Hak tunggal untuk mengeluarkan uang yang dimiliki Bank Indonesia tersebut disebut hak oktroi.

Jenis Uang Kartal Menurut Lembaga Yang Mengeluarkannya :
Menurut Undang-Undang Pokok Bank Indonesia No. 11/1953, terdapat dua jenis uang kartal, yaitu uang negara dan uang bank.
1. Uang negara adalah uang yang dikeluarkan oleh pemerintah, terbuat dari kertas yang memiliki ciri-ciri :
Dikeluarkan oleh pemerintah
Dijamin dengan undang-undang
Bertuliskan nama negara yang mengeluarkannya
Ditanda tangani oleh mentri keuangan

Namun, sejak berlakunya Undang-undang No. 13/1968, uang negara dihentikan peredarannya dan diganti dengan Uang Bank.

2. Uang Bank adalah uang yang dikeluarkan oleh Bank Sentral berupa uang logam dan uang kertas, Ciri-cirinya sebagai berikut.
Dikeluarkan oleh Bank Sentral
Dijamin dengan emas atau valuta asing yang disimpan di bank sentral
Bertuliskan nama bank sentral negara yang bersangkutan (di Indonesia : Bank Indonesia)
Ditandatangani oleh gubernur bank sentral.


Jenis Uang Kartal Menurut Bahan Pembuatnya :

A. Uang logam

Uang logam biasanya terbuat dari emas atau perak karena emas dan perak memenuhi syarat-syarat uang yang efesien. Karena harga emas dan perak yang cenderung tinggi dan stabil, emas dan perak mudah dikenali dan diterima orang. Di samping itu, emas dan perak tidak mudah musnah. Emas dan perak juga mudah dibagi-bagi menjadi unit yang lebih kecil. Di zaman sekarang, uang logam tidak dinilai dari berat emasnya, namun dari nilai nominalnya. Nilai nominal itu merupakan pernyataan bahwa sejumlah emas dengan berat tertentu terkandung di dalamnya.

Uang logam memiliki tiga macam nilai, yaitu :
1. Nilai Intrinsik yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang, misalnya berapa nilai emas dan perak yang digunakan untuk mata uang. Menurut sejarah, uang emas dan perak pernah dipakai sebagai uang. Ada beberapa alasan mengapa emas dan perak dijadikan sebagai bahan uang antara lain :
Tahan lama dan tidak mudah rusak (Durability)
Digemari oleh umum atau sebagian besar masyarakat (Acceptability)
Nilainya tinggi dan jumlahnya terbatas (Scarcity)
Nilainya tetap sekalipun dipecah menjadi bagian-bagian kecil (Divisibility)

Sekalipun emas dan perak sudah memenuhi syarat-syarat uang, namun pada saat ini, emas dan perak tidak dipakai lagi sebagai bahan uang karena beberapa alasan, yaitu jumlahnya sangat langka sehingga sulit didapatkan dalam jumlah besar.
Kadar emas disetiap daerah berbeda-beda menyebabkan persediaan emas tidak sama
Nilainya tidak dapat diukur dengan tepat.
Uang emas semakin hilang dari peredaran, biasanya karena banyak yang dilebur atau dijadikan perhiasan.

2. Nilai Nominal, yaitu nilai yang tercantum pada mata uang atau cap harga yang tertera pada mata uang. Misalnya seratus rupiah (Rp. 100,00), atau lima ratus rupiah (Rp. 500,00).

3. Nilai Tukar, nilai tukar adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan dengan suatu barang (daya beli uang). Misalnya uang Rp. 500,00 hanya dapat ditukarkan dengan sebuah permen, sedangkan Rp. 10.000,00 dapat ditukarkan dengan semangkuk bakso).

B. Uang kertas

Uang kertas adalah uang yang terbuat dari kertas dengan gambar dan cap tertentu dan merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut penjelasan UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang dalam bentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya (yang menyerupai kertas).

Uang kertas mempunyai nilai karena nominalnya. Oleh karena itu, uang kertas hanya memiliki dua macam nilai, yaitu nilai nominal dan nilai tukar. Ada 2(dua) macam uang kertas :
1. Uang Kertas Negara (sudah tidak diedarkan lagi), yaitu uang kertas yang dikeluarkan oleh pemerintah dan alat pembayaran yang sah dengan jumlah yang terbatas dan ditandatangani mentri keuangan.
2. Uang Kertas Bank, yaitu uang yang dikeluarkan oleh bank sentral.
2. Uang Giral

Uang giral tercipta akibat semakin mendesaknya kebutuhan masyarakat akan adanya sebuah alat tukar yang lebih mudah, praktis dan aman. Di Indonesia, bank yang berhak menciptakan uang giral adalah bank umum selain Bank Indonesia. Menurut UU No. 7 tentang Perbankan tahun 1992, definisi uang giral adalah tagihan yang ada di bank umum, yang dapat digunakan sewaktu-waktu sebagai alat pembayaran. Bentuk uang giral dapat berupa cek, giro, atau telegrafic transfer.

Uang giral bukan merupakan alat pembayaran yang sah. Artinya, masyarakat boleh menolak dibayar dengan uang giral.

3. Uang Kuasi

Uang kuasi adalah surat-surat berharga yang dapat dijadikan sebagai alat pembayaran. Biasanya uang kuasi ini terdiri atas deposito berjangka dan tabungan serta rekening valuta asing milik swasta domestik.


UANG BEREDAR

Jenis-Jenis Uang Beredar di Indonesia terdiri dariDUA macam :
1. Uang beredar dalam arti sempit (M1) yaitu kewajiban sistem moneter (bank sentral dan bank umum) terhadap sektor swasta domestik (penduduk) meliputi uang kartal (C) dan uang giral (D)
2. Uang beredar dalam arti luas (M2) disebut juga Likuiditas Perekonomian yaitu kewajiban system moneter terhadap sektor swasta domestik meliputi M1 ditambah uang kuasi (T)



Sumber :
http://www.snapdrive.net/files/566570/Harga-Keseimbangan.pdf
http://organisasi.org/pengertian-permintaan-dan-penawaran-hukum-faktor-yang-mempengaruhi
http://agel007.wordpress.com/2010/04/03/teori-organisasi-umum-2-sap-bab-2-akademis/
http://organisasi.org/bentuk_bentuk_struktur_pasar_konsumen_persaingan_sempurna_monopolistik_oligopoli_dan_mon
Rahardja, Manurung. Pengantar Ilmu Ekonomi(Microekonomi dan macroekonomi) edisi revisi. Jakarta : FEUI
http://rahmatullahrizieq.edublogs.org/files/2008/01/chap05-money-compatibility-mode.pdf

Label: Tugas (UG Portfolio), Tulisan (UG Portfolio) 0 komentar

Distro Linux

5/16/2010 06:18:00 PM | Publish by Shelly Gustika Septiani

Macam-macam Linux

Distro Linux berbeda untuk kebutuhan yang berbeda. Dibawah ini merupakan beberapa distro Linux, diantaranya :
1. Lycoris
Lycoris adalah distro linux yang telah membuat versi linux yang cantik dan menyerupai WinXP, dari segi warna,icon, maupun kemudahan-kemudahan yang ada. Lycros memiliki fasiltias IRIS yaitu Internet Rapid Installer for Software untuk mengupdate Linux Anda dengan software-software baru. Hanya saja distro ini tidaklah gratis dan Anda perlu membayar dengan sejumlah "dollar US".
2. Xandros
Xandros memiliki integrasi lebih baik dengan jaringan Windows, mampu menjalankan aplikasi OfficeXP, mampu meresize partisi NTFS saat instalasi, dll. Xandros juga bukan merupakan produk gratis tetapi komersial.
3. Lindows
Lindows masih kalah dibanding Lycoris dalam segi kecantikan tampilan tetapi Lindows telah lebih matang dan telah mencapai versi 4.0. Fasilitas yang menarik dari Lindows adalah Click-n-Run yaitu sekali klik dan proses program secara otomatis. Lindows juga merupakan produk komersial.
4. Linare
Linare memiliki distro Linux khusus desktop dan paket CPU yang sudah terinstall Linare. Linare masih jarang terdengar dan merupakan pendatang baru. Linare juga merupakan produk komersial.
5. Debian/GNU Linux
Debian GNU/Linux adalah distro non komersial yang dihasilkan oleh para sukarelawan dari seluruh dunia yang saling bekerjasama melalui Internet. Distro ini menginginkan adanya semangat open-source yang harus tetap ada pada Debian. Keuntungan dari Debian adalah upgradability.
6. Linux-Mandrake
Linux-Mandrake adalah salah satu distro turunan dari Red Hat Linux dan didukung banyak bahasa di seluruh dunia. Distro ini dikenal mudah untuk pemula dan cocok untuk kelas desktop tapi tidak menutup kemungkinan untuk dijadikan platform pada server. Optimasi untuk prosesor kelas Pentium ke atas membuat Linux-Mandrake dapat berjalan dengan baik pada platform tersebut.
7. Red Hat Linux
Red Hat adalah distro yang cukup populer di kalangan pengembang dan perusahaan Linux. Dukungan-dukungan secara teknis, pelatihan, sertifikasi, aplikasi pengembangan, dan bergabungnya para hacker kernel dan free-software seperti Alan Cox, Michael Johnson, Stephen Tweedie menjadikan Red Hat berkembang cepat dan digunakan pada perusahaan. Poin terbesar dari distro ini adalah Red Hat Package Manager (RPM).
8. Slackware
Slackware dikenal lebih dekat dengan gaya UNIX, sederhana, stabil, mudah dikustom, dan didesain untuk komputer 386/486 atau lebih tinggi. Distro ini termasuk distro yang cryptic dan manual sekali bagi pemula Linux, tapi dengan menggunakan distro ini beberapa penggunanya dapat mengetahui banyak cara kerja sistem dan distro tersebut.
9. Turbo Linux
Turbo Linux merupakan salah satu distro Linux yang diminati oleh perusahaan dan perorangan di Jepang dan Asia. Produk berbasis Linux dengan kinerja tinggi ini dimanfaatkan untuk pasar workstation dan server terutama untuk penggunaan clustering dan orientasinya ke perusahaan.
10. Knoppix
Knoppix merupakan distro Linux live-cd yang dapat dijalankan melalui CD-ROM tanpa menginstalnya di hard-disk. Aplikasinya sangat lengkap dan cocok untuk demo. Distro ini berbasis Debian GNU/Linux.


Sumber :: http://www.indowebster.web.id/showthread.php?t=2895&pagenumber

Label: Tulisan (UG Portfolio) 0 komentar

Permainan Ilusi Mata

5/10/2010 07:22:00 PM | Publish by Shelly Gustika Septiani

Banyak ilusi mata yang dapat digambar melalui sebuah lukisan. Di bawah ini ada beberapa ilusi mata yang saya ambil dari sumbernya...

Berapa titik hitamnya?



Apa yang anda lihat ? Apakah gambar kelihatan berputar?? Mata anda benar-benar tidak jujur, karena gambar ini sebenarnya diam. Kalau tidak percaya perhatikan dengan fokus salah satu lingkaran saja, apakah berputar?

Temukanlah wajah-wajah dalam gambar ini:
Ada sebelas wajah dalam gambar. Bisakah anda menemukan semuanya?
Orang normal akan menemukan empat atau lima.
Jika anda menemukan 8, anda memiliki tingkat ketelitian lebih dari orang normal.
Jika anda menemukan 9, anda memiliki tingkat ketelitian diatas rata-rata.
Jika anda menemukan 10, anda sangat teliti.
Jika anda menemukan 11, anda luar biasa teliti!

Sumber :: http://clubbing.kapanlagi.com/showthread.php?t=57028

Label: Tulisan (UG Portfolio) 0 komentar

Piala Thomas Simon Menang, Indonesia Gasak India 4-1

5/10/2010 06:40:00 PM | Publish by Shelly Gustika Septiani

Kuala Lumpur - Simon Santoso memastikan Indonesia memetik kemenangan 4-1 atas India. Hasil tersebut mengantar Indonesia menjadi juara Grup D dan melangkah ke babak perempatfinal Piala Thomas 2010.

Kemenangan atas India melanjutkan performa bagus Tim Thomas Indonesia di babak fase grup ini setelah pada pertandingan pertamanya, Minggu (9/5/2010) kemarin menggunduli Australia dengan 5-0. Dua kemenangan tersebut memastikan pasukan 'Merah Putih' berdiri di puncak klasemen Grup D dengan nilai dua.Siapa yang akan dihadapi Indonesia di babak delapan besar akan diketahui setelah dilakukan pengundian. Yang jelas Taufik Hidayat cs akan menghadapi tim dengan status runner up dari grup lain atau Grup D sendiri. Bertanding di Court 2 Putra Stadium, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (10/5/2010), Indonesia membuka keunggulan melalui Taufik Hidayat. Pebulutangkis nomor satu Indonesia itu sempat dipaksa bersusah payah sebelum akhirnya menang tiga set 14-21 21-19 dan 21-18.

Keunggulan Indonesia bertambah menjadi 2-0 menyusul kemenangan yang didapat Markis Kido/Hendra Setiawan. Tanpa banyak kesulitan ganda nomor satu Indonesia itu menang 21-11 dan 21-13 atas Sanave Thomas/Akshay Dewalkar.Satu-satunya poin Indonesia yang hilang adalah dari tunggal kedua. Sony Dwi Kuncoro gagal memastikan kemenangan Indonesia setelah dia kalah WO atas Arvind Bhatt. Sony menyerah meski sudah unggul di set pertama dengan 21-19 dan 9-15 akibat masalah pada punggungnya.

Tiket ke babak perempatfinal akhirnya dipastikan oleh pasangan Chandra Alvent Yulianto/Hendra Gunawan. Meski harus bertarung tiga set, mereka sukses menundukkan Rupesh Kumar/Diju Viliyaveetil dengan 14-21, 21-13 dan 21-11. Hasil tersebut membuat Indonesia menang 3-1.Sementara di nomor pamungkas, Simon Santoso tetap tampil maksimal meski Indonesia sudah memastikan lolos. Dia menang dua set langsung atas Anup Sridhar dengan 21-8 21-17.

Indonesia vs IndiaTaufik Hidayat vs Kashyap Parupalli 14-21, 21-19, 21-18
Markis Kido/Hendra Setiawan vs Sanave Thomas/Akshay Dewalkar 21-11, 21-13
Sony Dwi Kuncoro vs Arvind Bhatt 21-19, 9-21, 0-21 (WO)
Alvent Yulianto Chandra/Hendra Aprida Gunawan vs Rupesh Kumar/Diju Viliyaveetil 14-21, 21-13, 21-11
Simon Santoso vs Anup Sridhar 21-8, 21-17.


Sumber :: http://www.detiksport.com/

Label: Tulisan (UG Portfolio) 0 komentar

Piala Uber Srikandi Indonesia Hantam Australia 5-0

5/09/2010 05:37:00 PM | Publish by Shelly Gustika Septiani


Kuala Lumpur - Tim Piala Uber Indonesia tak mau ketinggalan dari rekan-rekan prianya. Juga menghadapi Australia di laga pertama babak fase grup, Maria Febe cs menyapu bersih poin atas Australia setelah unggul 5-0.

Bertanding di Court 1 Putra Stadium, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (9/5/2010) siang WIB, seluruh pebulutangkis putri Indonesia berhasil menyumbang poin melalui kemenangan dua set. Hasil tersebut cukup untuk mengantar Indonesia duduk di puncak klasemen Grup B, yang juga diisi Denmark.

Turun di nomor pertama, Maria Febe Kusumastuti membuka keunggulan tim Piala Uber Indonesia setelah menundukkan Leanne Choo. Maria Febe butuh waktu 26 menit untuk memetik kemenangan 21-13 dan 21-5. Demikian pantauan langsung detiksport dari Kuala Lumpur.

Poin Indonesia berikutnya datang dari nomor ganda setelah duet Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari mengandaskan Renuga Veeran/He Tian Tang dengan 21-16 dan 21-11 dalam laga yang berakhir setelah berjalan 29 menit.

Adalah Adriyant Firdasari yang akhirnya memastikan kemenangan Tim Uber Indonesia. Menghadapi Erica Pong di nomor ketiga, Adriyanti meraih kemenangan 21-12 dan 21-5.

Meski sudah memastikan kemenangan dengan unggul 3-0, dua nomor terakhir yang turun tetap tampil maksimal dan ikut memberi poin. Pasangan Shendy Puspa Irawati/Lilyana Natsir menang 21-13 dan 21-11 saat ditantang Kate Wilson Smith/Eugenia Tanaka. Sementara Maria Kristin Yulianti butuh 24 menit untuk menyempurnakan kemenangan Indonesia dengan 21-6 dqn 21-13

Laga kedua tim Piala Uber Indonesia adalah menghadapi Denmark yang akan dilangsungkan pada Selasa (11/5/2010) siang WIB.

Sumber ::
http://www.detiksport.com/
Sumber gambar :: www.google.com/

Label: Tulisan (UG Portfolio) 0 komentar

Penggunaan For Pada Bahasa C

5/09/2010 05:07:00 PM | Publish by Shelly Gustika Septiani

Ini adalah salah satu contoh program sederhana pada bahasa C dengan menggunakan For.


#include

int main()

{

int x,n,i,j;

printf("Masukan Angka : ");

scanf("%d",&x);

for(i=1;i<=x;i++)

{

for(j=x;j>=i;j--)

{

printf("%d",j);

printf(" ");

}

printf("\n");

}

return 0;

}



Output yang akan tampil sebagai berikut :

Masukan Angka : 4

4321

432

43

4


Logika Program :


Pertama variable yang digunakan yaitu x,n,i,j dengan tipe data integer. Selanjutnya diperintahkan untuk Masukan Angka, misal 4.


For Pertama…
For(i=1;i<=x;i++), maksudnya i diberi nilai 1, i tersebut <= x, x adalah angka yang diinput tadi yaitu 4. Berarti 1<=4 karena benar maka lanjut ke For selanjutnya, atau For kedua.

For kedua...
For(j=x;j>=i;j--), maksudnya j diberi nilai x yaitu 4, j>=i, atau 4>=1 maka cetak angka 4 pada layar output; J--, berarti j=j-1,j=4-1,j=3.

Sekarang j bernilai 3, j>=1, 3>=1 ya maka cetak 3 pada layar output; j--.
Sekarang j bernilai 2, j>=1. 2>=1 ya maka cetak 2 pada layar output; j--.
Sekarang j bernilai 1, j>=1. 1>=1 ya maka cetak 1 pada layar output; karena 1>=1 salah, maka pindah kursor. Kembali ke For pertama.


For pertama, sekarang nilai i++, i=i+1, i=1+1, i=2 ; i<=x , 2<=4 karena benar maka lanjut ke for kedua. For kedua,
Sekarang j bernilai 4, j>=2, 4>=2 ya maka cetak 4 pada layar output; j--.
Sekarang j bernilai 3, j>=2, 3>=2 ya maka cetak 3 pada layar output; j--.
Sekarang j bernilai 2, j>=2. 2>=2 ya maka cetak 2 pada layar output; karena 2>=2 salah, maka pindah kursor. Kembali ke For pertama.


For pertama, sekarang nilai i++, i=i+1, i=2+1, i=3 ; i<=x , 3<=4 karena benar maka lanjut ke for kedua. For kedua,
Sekarang j bernilai 4, j>=3, 4>=3 ya maka cetak 4 pada layar output; j--.
Sekarang j bernilai 3, j>=3, 3>=3 ya maka cetak 3 pada layar output; karena 3>=3 salah, maka pindah kursor. Kembali ke For pertama
.


For pertama, sekarang nilai i++, i=i+1, i=3+1, i=4 ; i<=x , 4<=4 karena salah proses For pertama berhenti. Sekarang j bernilai 4, j>=4, 4>=4 maka cetak 4 pada layar output; karena 4>=4 salah, dan For kedua berhenti.

Maka outputnya seperti diatas tadi...


^Selamat Mencoba^

Good luck

Label: Tulisan (UG Portfolio) 0 komentar

Program Pilhan pada Linux

5/02/2010 09:50:00 PM | Publish by Shelly Gustika Septiani

Ini adalah salah satu cara membuat program nilai pada linux...

#include
int main()
{
int nilai, ket;
printf("Masukkan Nilai Anda : ");
scanf("%d", &nilai);
if (nilai >= 90)
ket=1;
else if ((nilai <= 89) && (nilai >= 70))
ket=2;
else if ((nilai <= 69) && (nilai >= 60))
ket=3;
else if ((nilai <= 59) && (nilai >= 40))
ket=4;
else ket=5;
switch (ket)
{
case 1: printf ("Nilai yang anda peroleh adalah A"); break;
case 2: printf ("Nilai yang anda peroleh adalah B"); break;
case 3: printf ("Nilai yang anda peroleh adalah C"); break;
case 4: printf ("Nilai yang anda peroleh adalah D"); break;
default :printf("Nilai yang anda peroleh adalah E"); break;
}
printf("\n");
}


---------------------------Selamat Mecoba-------------------------

Label: Tulisan (UG Portfolio) 0 komentar
« Postingan Lebih Baru Postingan Lama »
Langganan: Postingan (Atom)
Photobucket Photobucket

Universitas Gunadarma

Universitas Gunadarma

Labels

  • Android (4)
  • Pemrograman Dasar (11)
  • Softskill Etika dan Profesionalisme TSI (6)
  • SQL (Structure Query Language) (5)
  • Tugas (UG Portfolio) (33)
  • Tulisan (UG Portfolio) (64)
  • VB.NET (3)

Blog Archive

  • ►  2009 (12)
    • ►  September 2009 (1)
    • ►  Oktober 2009 (2)
    • ►  November 2009 (4)
    • ►  Desember 2009 (5)
  • ▼  2010 (47)
    • ►  Februari 2010 (2)
    • ►  Maret 2010 (6)
    • ►  April 2010 (5)
    • ▼  Mei 2010 (12)
      • Program Pilhan pada Linux
      • Penggunaan For Pada Bahasa C
      • Piala Uber Srikandi Indonesia Hantam Australia 5-0
      • Piala Thomas Simon Menang, Indonesia Gasak India 4-1
      • Permainan Ilusi Mata
      • Distro Linux
      • TEORI ORGANISASI UMUM 2
      • UANG BEREDAR DAN MEKANISME PENCIPTAAN UANG
      • Pasar Monopoli vs Oligopolistik vs Monopolistik vs...
      • ORI (Oeang Republik Indonesia)
      • PASAR
      • Negosiasi Dalam Kegiatan Penawaran dan Zona Tawar ...
    • ►  Juni 2010 (7)
    • ►  September 2010 (1)
    • ►  Oktober 2010 (5)
    • ►  November 2010 (1)
    • ►  Desember 2010 (8)
  • ►  2011 (27)
    • ►  Januari 2011 (1)
    • ►  Februari 2011 (3)
    • ►  Maret 2011 (3)
    • ►  April 2011 (4)
    • ►  Mei 2011 (6)
    • ►  Oktober 2011 (6)
    • ►  November 2011 (2)
    • ►  Desember 2011 (2)
  • ►  2012 (20)
    • ►  Maret 2012 (5)
    • ►  April 2012 (5)
    • ►  Juni 2012 (3)
    • ►  Oktober 2012 (5)
    • ►  November 2012 (1)
    • ►  Desember 2012 (1)
  • ►  2014 (4)
    • ►  Januari 2014 (1)
    • ►  Agustus 2014 (3)

Link List

  • Jadwal Kelas 4KA01
  • Baak
  • Community
  • Gunadarma
  • Library
  • Pasca
  • Repository
  • Studentsite

.........................................

Sponsor

  • Shelly Gustika Septiani
milkysmile milkysmile

Linkedin

Lihat profil LinkedIn shelly gustika septianiLihat profil shelly gustika septiani

Shelly

Shelly

About Me

Foto Saya
Shelly Gustika Septiani
Bogor, Jawa Barat, Indonesia
Lulusan Universitas Gunadarma, angkatan 2008, Lulus 2012 :) Fakultas : Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan : Sistem Informasi Dahulu kelas : 4KA01 Tulisan-tulisan di blog ini sekedar tempat untuk berbagi informasi... Semoga Bermanfaat ƪ(˘⌣˘)ʃ
Lihat profil lengkapku

News Studentsite

Followers

Subscribe To

Postingan
Atom
Postingan
Semua Komentar
Atom
Semua Komentar

Total Tayangan

Copyright (c) 2010 Shelly Gustika Septiani. Design by Template Lite
Download Blogger Templates And Directory Submission.